Waspada Jalan Berlubang, Pastikan Ban Serep Mobil Siap Pakai

29 Februari 2020 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang penyimpanan ban serep Foto: dok. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ruang penyimpanan ban serep Foto: dok. istimewa
ADVERTISEMENT
Cuaca yang tak menentu ini memaksa setiap pengguna jalan untuk ekstra hati-hati. Apalagi pasca hujan dan banjir, permukaan jalan bisa berubah kondisinya.
ADVERTISEMENT
Umumnya setelah banjir jalan-jalan menjadi berlubang. Tak jarang ada yang lubangnya begitu dalam sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan maupun kendaraan.
Sejumlah pengendara melintasi jalan yang berlubang di jalur pantura. Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Jalan berlubang tersebut bisa saja melukai permukaan atau dinding ban, hingga akhirnya mengakibatkan bocor dan kempis. Jika sudah begini mau tidak mau harus andalkan ban serep.
Maka sebelum kejadian, sempatkan mengecek kondisi ban serep atau cadangan pada mobil Anda. Pastikan tekanan udaranya ideal, dalam artian siap dipakai selama beberapa waktu hingga menemukan kios tambal ban.
Ilustrasi ban kempes. Foto: Shutter Stock
Manager Training PT Sumi Rubber Indonesia, Bambang Herman Muhadi menjelaskan, ban serep harus diisi minimal lebih tinggi hingga lima psi dari tekanan angin normal.
"Kalau punya ban spare jangan diisi sama, ditambah lima sampai enam psi. Karena kita kan enggak tahu kapan pakainya bisa sebulan, enam bulan atau setahun lagi, jadi dengan harapan ketika butuh siap digunakan," ungkap Bambang saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
Letak ban cadangan Hyundai Kona Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Ban serep meski tidak digunakan akan mengalami pemuaian akibat perubahan suhu. Sehingga terjadi pengurangan tekanan angin.
ADVERTISEMENT
"Makanya ban serep jangan sampai kempis saat mau dipakai," lanjut Bambang.
Wuling Almaz, ilustrasi letak ban cadangan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Selain tekanan angin, cek juga kondisi karet ban cadangan. Mulai getas atau sudah ada retakan atau belum. Bukan tidak mungkin keadaannya tidak bagus lagi, apalagi ban yang disimpan di kolong atau pintu bagasi.
"Benar, tergantung cara simpannya. Umpama di bawah bagasi bisa aman enggak ada masalah hingga sepuluh tahun. Tapi yang di kolong karena kena air hujan lalu oksidasi maka lima sampai enam tahun kualitasnya menurun," tambah Bambang.
Ilustrasi ban serep (cadangan) Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Manakala ban serep terkena kotoran yang membandel, bisa menyebabkan rembesan di celah velg dan ban, yang membuat tekanan ban berkurang drastis.
Maka usahakan paling tidak lakukan pengecekan ban serep setiap dua hingga tiga minggu sekali. Periksa kualitas dan utamanya tambahkan tekanan angin jika sudah berkurang.
ADVERTISEMENT