Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
8 Ramadhan 1446 HSabtu, 08 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebab, kemungkinan kondisi penyumbatan aliran darah ke otot jantung ini bisa terjadi kapan saja, bahkan untuk orang yang tidak memiliki riwayat serangan jantung.
Untuk itu praktisi sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu mengemukakan, pengemudi wajib bersiaga atas kemungkinan terburuknya.
"Sama seperti Ashraf, mereka harus mempelajari tanda-tanda serangan jantung ketika mengemudi atau duduk di kursi penumpang," buka Jusri saat dihubungi kumparan, Selasa (18/2).
Tak lupa Jusri juga mengingatkan agar siapapun pengemudi mengutamakan keselamatan. Ini kaitannya agar terhindar dari mara bahaya, imbuh Jusri kecelakaan yang terjadi justru juga bisa menyebabkan serangan jantung bagi orang yang mendengarnya.
Sebaiknya bila pengemudi memiliki riwayat kondisi tersebut, selama berpergian wajib ditemani kerabat atau saudara. "Bijaknya tidak melakukan perjalanan sendiri."
ADVERTISEMENT
Sehingga bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan bisa langsung mengambil tindakan pertolongan: mengambil alih kendali kendaraan. Sepele memang anjurannya, namun ini wajib diketahui banyak orang termasuk pengemudi pemula.
"Kedua, karena tidak ada larangan yang jelas, harus bersikap hati-hati bertanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain ketika mengemudi," tambahnya.
Manakala secara mendadak membawa orang yang mengidap serangan jantung dalam perjalanan, tambah Jusri agar tidak langsung panik.
Kemudikan kendaraan sesuai aturan. Utamanya jika menemui petugas berwajib, segera minta pertolongannya untuk memberikan prioritas jalan.
"Yang saya tahu jangan panik, begitu ada serangan jantung ada golden time 15 menit paling lambat ditanganin dokter ahli, segera evakuasi ke rumah sakit terdekat," tutup Jusri.
ADVERTISEMENT