Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Yamaha FreeGo dan Upaya Tekuk Honda di Pasar Skutik 125 Cc
6 November 2018 9:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam persaingan pasar motor matik --yang mengisi lebih dari 80 persen pangsa pasar sepeda motor baru-- PT YIMM memang tidak lagi punya produk dengan mesin di bawah 110 cc.
"Ada Yamaha Mio (Mio M3 dan Mio S) untuk kelas entry level, Soul GT untuk kelas menengah, sementara yang ingin berbeda ada Fino dan X-Ride. Nah, kalau mau premium tapi non-Maxi bisa pilih Freego. Sedangkan Lexi adalah model dari keluarga Maxi-nya," tutur Deputy GM Marketing PT YIMM, Yordan Satriadi, kala berbincang dengan kumparanOTO di bilangan Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hal ini menarik karena jika melihat sang pemimpin pasar, Honda, justru hanya mengandalkan satu produk yakni all new Vario 125 untuk mengisi segmen motor matik 125 cc. Pihak Honda pun mengklaim kalau satu produk ini, "sampai sekarang masih sangat cukup untuk bersaing," di tengah gempuran ragam motor matik dari Yamaha.
Manager Marketing PT YIMM, Antonius Widiantoro, menjelaskan kalau ini adalah bagian dari strategi mereka yang ingin melayani lebih banyak ragam konsumen.
ADVERTISEMENT
"Betul ini bagian dari strategi. Karena semakin banyak pilihan, konsumen pun akan semakin dimanjakan dan punya banyak pilihan untuk membeli produk," terangnya dihubungi di waktu yang berbeda.
Dia melanjutkan ragam pilihan motor matik di kelas 125 cc ini mereka hadirkan karena melihat kecenderungan konsumen yang senang gonta-ganti tunggangan baru. Dengan hadirnya ragam pilihan, tentu akan lebih besar kemungkinan Yamaha mempertahankan loyalisnya.
"Intinya, orang kalau punya motor kemudian dia ingin ganti pasti akan mempertimbangkan ganti model atau bahkan naik level. Kami coba sediakan misalnya kayak Yamaha FreeGo ini batu pijakannya untuk yang sebelumnya pakai motor matik entry level," terang Anton lagi.
Sejauh ini strategi Yamaha untuk menguasai pasar segmen motor matik 125 cc sendiri bisa dibilang cukup berhasil. Mengacu data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Yamaha masih memegang kendali segmen ini dengan mengamankan angka distribusi sebesar 303.795 unit, sementara Honda yang hanya punya Vario 125, mengekor dengan 301.716 unit sepanjang semester pertama 2018.
ADVERTISEMENT
Yamaha FreeGo Bukan Penggati Soul GT
Masih bicara soal data, meski unggul secara keseluruhan, sebenarnya kalau ingin melihat secara masing-masing produk, ada beberapa produk motor matik Yamaha ini yang kurang memuaskan performanya.
Wholesales motor matik 125 cc Yamaha, Semester I tahun 2018:
Mio M3 125: 145.504 unit
Fino: 67.561 unit
Lexi: 36.530 unit
Soul GT: 32.343 unit
X-Ride: 21.857 unit
Yamaha X-Ride memang punya sumbangsih paling kecil, namun mengingat motor tersebut mengincar segmen yang khusus rasanya hal ini bisa 'dimaafkan'. Yang sebenarnya patut dikhawatirkan adalah Yamaha Soul GT. Kehadiran Yamaha FreeGo dan Lexi di tahun 2018 membuat motor ini tidak lagi menjadi model teratas dari motor matik 125 cc Yamaha.
ADVERTISEMENT
Tidak heran kalau kemudian banyak yang beranggapan kehadiran FreeGo akan lantas menghapus Yamaha Soul GT dari produk line-up Yamaha.
"Yamaha FreeGo ini tidak akan menggatikan Soul GT, karena secara positioning, target FreeGo ini mereka yang ingin premium tapi tidak ingin ke Maxi Series. Ini alternatifnya, jadi kalau mau motor matik non-Maxi ini top-nya," terang Anton.
Meski sama-sama mengusung teknologi mesin Blue Core, Yamaha FreeGo lebih unggul karena sudah dilengkapi juga dengan Smart Motor Generator, speedometer full digital, lampu hazard, USB socket, bagasi terbesar di kelasnya untuk semua model dan rem anti-lock braking system (ABS) dan fitur keyless pada model-model teratasnya.
Sementara soal harga Yamaha Soul GT dibanderol antara Rp 17,3 - Rp 17,8 juta sedangkan FreeGo dijual mulai dari harga Rp 18,5 - Rp 22,5 juta.
ADVERTISEMENT