Yamaha Minta Kenaikan Tarif BBN-KB Jakarta Ditunda

30 Juni 2019 13:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yamaha Lexi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Lexi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Banderol kendaraan bermotor di Jakarta kemungkinan bakal naik bulan Juli nanti. Penyebabnya karena ada penyesuaian Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dari 10 menjadi 12,5 persen.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Executive Vice President & COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dyonisius Beti menuturkan, hal tersebut akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
"Oh iya pasti, karena itu akan memberikan shock therapy, contohnya seperti yang terjadi di Jawa Barat, permintaan di Januari hingga April itu turun sepuluh persen," buka Dyon sapaan akrabnya usai meluncurkan Yamaha Lexi baru di Kemayoran, Sabtu (29/6).
Peluncuran Yamaha FreeGo di IMOS 2018 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
"Daya beli memang belum pulih, dengan kenaikan pajak tahunan saja sudah cukup berat, Mei ini memang membaik, karena sudah pemilu banyak konsumen yang nunggu jadi membeli," tambahnya.
Dyon mengakui tidak dapat bertindak lebih jauh untuk mengantisipasi potensi penurunan penjualan. Bilamana memungkinkan, pihaknya meminta bahwa penyesuaian BBN-KB ditunda sampai pasar benar-benar pulih.
ADVERTISEMENT
“Kami harapkan ditahan dulu khususnya DKI Jakarta, pajak dan pendapatannya sudah banyak kan,” ucap Dyon.
Penjualan Sepeda Motor Nasional Menurun Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Dihubungi terpisah, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala juga berpendapat serupa. Penyesuaian yang berdampak pada harga jual sepeda motor bisa menurunkan penjualan.
“Karena ini merupakan kesepakatan bersama antar Dispenda Jawa-Bali, AISI hanya bisa berharap semoga kenaikan tidak membebani masyarakat. Pasti ini akan berpengaruh terhadap penjualan motor nasional, khususnya Jawa-Bali yang mempunyai kontribusi sales nasional 63 persen,” ujar Sigit.