13 Mei, Komet 'Angsa Ekor Biru' Terlihat di Langit Indonesia Usai Subuh

12 Mei 2020 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi komet. Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komet. Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komet C/2020 F8 (SWAN) akan melintas dekat Bumi pada 12 dan 13 Mei 2020 usai waktu subuh di seluruh Indonesia. Komet yang disebut paling terang di tahun 2020 ini diperkirakan dapat disaksikan dengan mata telanjang.
ADVERTISEMENT
Komet SWAN adalah komet yang dipotret oleh kamera Solar Wind Anisotropic (SWAN) yang terletak di wahana antariksa Solar and Heliospheric Observer (SOHO). Komet ini pertama kali diabadikan pada 25 Maret 2020 dan berada di konstelasi Grus. Grus dalam Bahasa Latin berarti Angsa, sepadan dalam Bahasa Inggris, Swan. Kemudian, komet ini juga terkenal dengan ekor birunya yang terang.
Dilaporkan oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), berdasarkan perhitungan pada laman Ephemeris JPL NASA, komet SWAN yang juga disebut komet angsa ini akan berada di titik terdekat Bumi pada 12 Mei 2020, pukul 18.02 WIB, dengan jarak terdekat dari Bumi sekitar 83 juta kilometer.
Namun, LAPAN menjelaskan, pada saat itu komet SWAN masih berada di bawah ufuk untuk pengamat yang berada di Indonesia. Menurut LAPAN, komet SWAN hanya bisa dinikmati oleh pengamat di Indonesia ketika berada pada ketinggian 20 derajat di atas ufuk, yakni pada tanggal 12 dan 13 Mei ketika Matahari berada pada ketinggian 6 derajat di bawah ufuk atau ketika fajar sipil (civil dawn). Fajar sipil ditandai dengan makin terangnya kondisi di sekitar, sebelum Matahari terbit.
Penampakan Komet SWAN. Foto: NASA
Komet ini dapat disaksikan dari arah timur laut (71 derajat) dan berada di konstelasi Pisces dekat bintang Alpherg (Eta Piscium). Diperkirakan, komet angsa akan memiliki magnitudo tampak sebesar +3,3 atau +3,4 akibat pelemahan atmosfer, artinya dapat diamati dengan mata telanjang.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, ada syaratnya untuk melihat komet SWAN dengan mata telanjang, yakni berada di tempat yang lebih gelap, jauh dari polusi cahaya, dan horison timur yang tidak terhalang bangunan atau pohon.
Jika kamu tinggal di pinggiran kota, kamu bisa mengamatinya dengan menggunakan kamera DSLR. Caranya, arahkan kamera ke Timur dengan ketinggian antara 10 hingga 30 derajat, lalu ambil foto dengan ISO tinggi dan waktu bukaan sekitar 30 detik.
Setelah mendekati Bumi, komet SWAN akan bergerak mendekati Matahari dan berada di titik terdekat Matahari (perihelion) pada 27 Mei 2020 pukul 19.50.11 WIB pada jarak 64,4 juta kilometer dengan magnitudo tampak sebesar +3,7.
Komet SWAN pertama kali ditemukan pada 10 April 2020 oleh seorang astronom amatir asal Australia bernama Michael Mattiazzo. Komet ini ditemukan saat Mattiazzo melihat hasil pengamatan kamera SWAN yang terpasang di satelit SOHO, yakni satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dan NASA yang digunakan untuk mengamati Matahari selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
Keindahan dari komet SWAN ternyata bukan isapan jempol belaka, sebab kamera NASA berhasil mengabadikan detik-detik komet tersebut melintas dekat Bumi. Video NASA yang memperlihatkan bagaimana komet SWAN mengeluarkan cahaya biru kehijauan itu lantas diunggah oleh Unggul Satrio Yudhotomo, Kepala Subbagian Komunikasi Edukasi LAPAN, di akun Facebook miliknya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.