Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
5 Sekolah Semarang Percepat Ketangguhan Iklim Lewat Program OASIS Schoolyard
24 September 2024 13:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lima sekolah di Semarang bakal menjalankan program OASIS Schoolyard dalam rangka mempercepat upaya ketangguhan iklim dan bersiap menghadapi tantangan perubahan iklim yang terjadi saat ini.
ADVERTISEMENT
Program ini lahir berkat kolaborasi antara PT. Global Dairi Alami (MilkLife), Resilient Cities Network (R-Cities), dan Pemerintah Kota Semarang . OASIS Schoolyard bertujuan utamanya menjadikan lingkungan sekolah sebagai “oase perkotaan” yang menyediakan ruang sehat dan aman baik anak, memfasilitasi pembelajaran iklim yang menyenangkan, dan membangun budaya berkelanjutan di seluruh komunitas Sekolah.
“Program OASIS Schoolyard selaras dengan prioritas strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang, diantaranya meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau dan bagaimana memperkuat edukasi serta keterlibatan masyarakat, khususnya di fasilitas pendidikan,” ujar M. Luthfi Nugroho, Chief Resilience Officer sekaligus Kepala Bidang Perencanaan Perkotaan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang, dalam pernyataan resmi.
“Pertanian perkotaan (urban farming) adalah salah satu inisiatif yang telah kami dorong, sehingga ruang terbuka hijau ini selain memiliki fungsi ekologis dan estetis, juga memiliki fungsi sosiologis dan ekonomis. Ini adalah bagian penting dalam mewujudkan visi kota tangguh: kota yang mampu beradaptasi dan bangkit dari tantangan perubahan iklim .”
ADVERTISEMENT
Adapun kelima sekolah terpilih masuk dalam program OASIS Schoolyard tersebut adalah u SD 01 Gebangsari, SDN Kaligawe, SD Marsudirini Gedangan, MI Darul Ulum Ngaliyan, dan MI Mirfaul Ulum. Kelimanya akan menjalankan program selama enam bulan, dari September 2024 hingga Februari 2025.
Program ini mencakup asesmen iklim dan pengetahuan sekolah, pelatihan serta pendampingan implementasi pendidikan perubahan iklim yang kontekstual, dan perancangan area luar sekolah melalui design sprint yang melibatkan seluruh warga sekolah. Pelatihan yang diberikan diharapkan dapat membantu sekolah terpilih untuk meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata, program Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk membentuk komunitas sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup.
“Kami bangga mendukung Program OASIS Schoolyard karena sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan generasi mendatang,” ujar Nugroho Santoso, Manajer Marketing PT. Global Dairi Alami.
ADVERTISEMENT
Program ini menjadi esensial karena Semarang menghadapi tantangan perubahan iklim yang serius, seperti penurunan permukaan tanah tertinggi kedua1 di dunia hingga 8 cm per tahun, akibat pengambilan air tanah dan pembangunan pesat. Selain itu, suhu rata-rata kota di dunia meningkat 5-7 °C dalam tiga tahun terakhir, menjadikannya salah satu kota terpanas di Indonesia.
Banjir bandang yang dipicu cuaca ekstrem telah mempengaruhi banyak sekolah, termasuk kejadian pada Maret 2024 yang berdampak pada 1294 sekolah di Semarang. Dampaknya meliputi penutupan sementara, peralihan ke pembelajaran daring, kerusakan fasilitas, dan meningkatnya penyakit seperti demam berdarah dan kolera.
“Kota Semarang adalah salah satu dari dua kota anggota R-Cities di Indonesia dan telah menjadi mitra baik kami selama lebih dari satu dekade. Kami telah merintis berbagai inisiatif bersama, termasuk strategi Semarang Tangguh di 2016, dan yang terbaru adalah program OASIS Schoolyard,” tambah Lauren.
ADVERTISEMENT
Program OASIS Schoolyard pertama kali diluncurkan di Paris pada 2023 di 10 sekolah dan kini telah diterapkan oleh 130 sekolah di Paris. Saat ini, inisiatif tersebut sedang diadaptasi di Asia, khususnya di Semarang dan Kota Quezon, Filipina.
“Kami berharap praktik baik dari program pilot ini dapat mengimbas ke daerah-daerah sekitarnya dan menginspirasi kota-kota global lainnya yang juga menghadapi tantangan perubahan iklim yang serupa,” tambah Sorkin.