6-7 Mei, Hujan Meteor Eta Aquarids Bakal Hiasi Langit Malam

4 Mei 2020 14:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hujan meteor Foto: NASA/JPL
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan meteor Foto: NASA/JPL
ADVERTISEMENT
Setelah asteroid masker raksasa atau asteroid 52768 (1998 OR2) melintasi Bumi pada Rabu, 29 April 2020, kini giliran hujan meteor Eta Aquarids yang akan menghiasi langit malam dalam waktu dekat. Hujan meteor Eta Aquarids terbilang menarik karena dalam waktu satu jam, bakal ada puluhan meteor yang melesat.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (LAPAN), hujan meteor Eta Aquarids adalah fenomena yang lazim terjadi setiap tahunnya. Biasanya akan berlangsung dari 19 April hingga 28 Mei. Adapun puncak hujan meteor kali ini diprediksi terjadi pada 6 hingga 7 Mei 2020.
Hujan meteor Eta Aquarids sendiri adalah hujan meteor dengan intensitas di atas rata-rata yang mampu menghasilkan 60 meteor per jam saat puncak fenomena terjadi. “Ya, diperkirakan ada puluhan meteor per jam, tetapi mungkin terganggu cahaya Bulan,” kata Thomas, saat dihubungi kumparanSAINS, Senin (4/5).
Di belahan Bumi selatan, aktivitas hujan meteor bisa mencapai 60 meteor per jam. Sedangkan di belahan Bumi utara diperkirakan 30 meteor per jam. Meteor Eta Aquarids dihasilkan dari partikel debu yang ditinggalkan komet Halley, yang telah dikenal dan diamati sejak berabad-abad yang lalu.
ADVERTISEMENT
Thomas mengatakan, fenomena hujan meteor Eta Aquarids bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan syarat cuaca cerah, tidak terganggu polusi cahaya, dan medan pandang tidak terhalang. Namun demikian, hujan meteor akan sulit dilihat karena bertepatan dengan fenomena bulan Purnama pada 7 Mei 2020.
“Fenomena hujan meteor bisa diamati pada dini hari sampai subuh. Tetapi mungkin terganggu cahaya Bulan,” ujarnya.
Meski begitu, bukan berarti masyarakat tidak bisa melihat sama sekali keindahan dari hujan meteor Eta Aquarids. Karena meteor yang paling terang akan tetap terlihat ketika melintas di langit Bumi.
Untuk melihat fenomena alam ini, masyarakat disarankan untuk diam di tempat yang lebih gelap. Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Aquarius, tetapi dapat muncul di langit mana saja.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.