8 Tahun Setelah Makan Siput Mentah, Seorang Pria Meninggal Dunia

6 November 2018 18:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Slug, siput tak bercangkang. (Foto: Schwoaze via PIxabay)
zoom-in-whitePerbesar
Slug, siput tak bercangkang. (Foto: Schwoaze via PIxabay)
Seorang atlet rugbi remaja asal Australia bernama Sam Ballard ditantang oleh teman-temannya untuk memakan slug, siput tanpa cangkang, pada tahun 2010. Akibat menerima tantangan tersebut, Sam akhirnya menderita kerusakan otak dan mengalami kelumpuhan.
ADVERTISEMENT
Pada 2 November 2018, delapan tahun setelah kejadian tersebut, Sam akhirnya meninggal dunia di usia 28 tahun.
Siput yang dimakan oleh Sam ternyata membawa parasit bernama Angiostrongylus cantonensis atau lebih umum dikenal dengan nama cacing paru tikus. Parasit tersebut mungkin dibawa oleh siput setelah melakukan kontak dengan kotoran tikus.
Beberapa hari setelah memakan siput tersebut, Live Science memberitakan, Sam merasakan sakit di kakinya dan mengalami pusing serta muntah-muntah hingga akhirnya masuk ke rumah sakit. Dokter memberikan diagnosis bahwa Sam mengalami infeksi parasit cacing paru tikus.
Malang nasib Sam, ia pun akhirnya mengalami koma selama 420 hari dan setelah sadar, ia mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah serta kesulitan berkomunikasi hingga akhirnya ia meninggal dunia delapan tahun setelah menelan siput tersebut.
ADVERTISEMENT
Cacing parasit Angiostrongylus cantonensis. (Foto: Punlop Anusonpornperm via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Cacing parasit Angiostrongylus cantonensis. (Foto: Punlop Anusonpornperm via Wikimedia Commons)
Kisah Sam menjadi pemberitaan di media massa karena pemerintah Australia memotong dana yang dikeluarkan untuk perawatan Sam. Dilansir dari News.com.au, ibu dari Sam, Katie Ballard, mengajukan permintaan untuk pendanaan perawatan Sam kepada National Disability Insurance Scheme (NDIS) pada tahun 2016.
Semula, Sam dinyatakan berhak atas pendanaan sebesar 492 ribu dolar Australia atau sekitar Rp 5,3 miliar. Namun, pada September 2018, tanpa adanya pemberitahuan terlebih dulu, alokasi dana untuk Sam dikurangi dan ia hanya berhak mendapatkan 135 ribu dolar Australia atau sekitar Rp 1,4 miliar.
Akibatnya, saat ini keluarga Sam punya banyak utang, termasuk untuk membayar penyedia jasa perawat.
Slug, siput tak bercangkang. (Foto: Ratfink1973 via PIxabay)
zoom-in-whitePerbesar
Slug, siput tak bercangkang. (Foto: Ratfink1973 via PIxabay)
Terkait penyebab penyakit pada Sam, parasit berupa cacing paru tikus ini tak hanya dapat muncul pada siput, tapi juga pada hewan-hewan lainnya seperti kodok, kepiting darat, dan udang air tawar. Selain itu, sayur-sayuran juga bisa terkontaminasi parasit ini.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari parasit ini sebenarnya tidaklah sulit. Bagi kamu yang ingin mengonsumsi siput atau hewan lain yang mungkin terkena parasit ini, pastikan untuk terlebih dahulu memasaknya hingga matang.
Adapun bagi kamu yang ingin menyantap sayuran mentah, cucilah sayuran sampai bersih terlebih dulu dan jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum makan.