news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada Kerumunan di McD Sarinah dan IKEA saat Pandemi Corona, Ini Bahaya Seriusnya

11 Mei 2020 13:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin, memberikan teguran keras terhadap pengelola McD Sarinah.  Foto: Dok. Satpol PP
zoom-in-whitePerbesar
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin, memberikan teguran keras terhadap pengelola McD Sarinah. Foto: Dok. Satpol PP
ADVERTISEMENT
Rumah makan cepat saji McDonald’s Sarinah di Jakarta Pusat resmi ditutup secara permanen pada Minggu (10/5) pukul 22.05 WIB. Kabar penutupan itu santer dibicarakan di berbagai media sosial, beberapa orang mengaku kehilangan karena McD Sarinah menyimpan banyak kenangan.
ADVERTISEMENT
Menjelang hari terakhir penutupan, sejumlah warga berbondong-bondong menyerbu McD Sarinah. Selain ingin merasakan sensasi terakhir menyantap hidangan restoran, mereka juga bermaksud mengabadikan momen terakhir sebelum McD Sarinah ditiadakan. Kejadian itu jelas memicu keramaian dan kerumunan di tengah pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk menghentikan pandemi virus corona. Mereka tidak sadar McD Sarinah berada dalam kawasan zona merah corona.
Lain McD Sarinah, lain IKEA Alam Sutera. IKEA yang merupakan supermarket perabotan rumah tangga di Alam Sutera, Tangerang, nekat buka di tengah pemberlakukan PSBB. Peristiwa itu diketahui setelah sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan keramaian di IKEA Alam Sutera.
Tak berselang lama, satpol PP Kota Tangerang langsung bergerak ke lokasi kejadian dan menghentikan paksa seluruh kegiatan di IKEA. Kabar terakhir, IKEA Alam Sutera resmi ditutup untuk sementara waktu.
Penutupan IKEA Alam Sutra, Tengarang. Foto: Dok. Istimewa
Lalu, apakah kerumunan dan keramaian itu berpotensi berbahaya? Tentu saja. Karena bisa memicu penyebaran virus corona semakin meluas, mengingat adanya potensi orang yang terinfeksi tanpa gejala atau asimtomatik ikut berkerumun di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para peneliti lain sudah sejak lama mewanti-wanti pentingnya phisical distancing atau jaga jarak sosial untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Sederhananya, kata WHO, phisical distance berguna untuk mengurangi atau meminimalkan potensi seseorang tertular penyakit COVID-19.
WHO menyarankan untuk menjaga jarak aman sekitar satu meter dengan siapapun, terutama mereka yang punya gejala demam, batuk, atau bersin. Sebuah studi baru yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan mengungkapkan bahwa virus SARS-CoV-2 dapat melayang di udara hingga ketinggian 4 meter dari orang yang terinfeksi.
Pada dasarnya, seseorang bisa mengeluarkan droplet atau tetesan cairan melalui dua cara, ketika mereka berbicara, atau ketika batuk dan bersin. Droplet berukuran lebih besar akan jatuh ke tanah dan hinggap di benda-benda sekitar hingga menyebabkan kontaminan. Sementara yang lebih kecil menyebar ke udara dan bertahan hingga berjam-jam lamanya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, COVID-19 dapat menyebar antarmanusia melalui kontak dekat dengan perantara droplet yang keluar dari mulut orang yang terinfeksi. Droplet berpotensi masuk ke mulut atau hidung orang sehat dan menimbulkan infeksi.
Sedangkan droplet yang menempel pada benda, berpotensi menyebarkan virus corona ketika seseorang memegangnya. Orang itu kemudian tak sengaja menyentuh mata, hidung, atau mulut menggunakan tangan tanpa mencucinya terlebih dahulu. Begitupun dengan yang terjadi di McD Sarinah, di mana orang berkumpul dalam jumlah yang sangat banyak.
Perlu diingat, penggunaan masker bedah tidak bisa menjamin seseorang terhindar dari paparan virus corona. Dalam kasus pandemi COVID-19 juga dikenal dengan adanya kasus asimtomatik atau pasien corona tanpa gejala, di mana mereka berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus dan menularkannya ke banyak orang. Maka, tidak heran jika semua orang yang datang ke McD Sarinah pada Minggu kemarin bisa ditetapkan sebagai ODP (orang dalam pemantauan).
ADVERTISEMENT
Potensi penyebaran virus corona akan semakin tinggi jika kita melihat kasus di IKEA Alam Sutera. Sebab, lokasi kerumunan berada di dalam ruangan. Dalam sebuah video eksperimen yang dilakukan para penelitian dari The Japanese Associaton of Infectious Disease, menunjukkan bahwa droplet dapat bertahan lebih lama dan menyebar lebih luas di sebuah ruangan tertutup dengan sedikit ventilasi.
Bahkan, dalam salah satu simulasi percobaan, droplet yang dikeluarkan oleh seseorang yang terinfeksi dapat memenuhi ruangan dalam hitungan 20 menit saja, dan menginfeksi seluruh orang yang ada di dalamnya.
Dalam riset lain yang dilakukan para peneliti di Wuhan University menyebut, genetik virus corona dapat ditemukan di beberapa fasilitas publik, seperti rumah sakit, toilet umum, supermarket, dan ruangan yang banyak dilalui orang.
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa, physical atau social distancing, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan atau keramaian menjadi salah satu hal yang paling direkomendasikan WHO untuk memutus mata rantai penularan virus corona.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.