Akibat Berpenyakit Langka, Seorang Anak Bisa Meninggal karena Takut

2 November 2018 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Reed Havlik, anak berusia enam tahun dari Iowa, Amerika Serikat, memiliki penyakit langka yang membuat rasa takutnya bisa jadi mematikan untuknya. Reed menderita penyakit yang disebut leukodystrophy, penyakit neurologis yang hanya diderita kurang dari 200 orang di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda penyakit ini muncul ketika Reed masih berusia dua tahun. Semula, Reed adalah anak yang sehat, hingga tiba-tiba ia tidak bisa mengangkat kaki kanannya setelah bangun tidur siang. Erika dan Jesse, orang tua Reed, membawa Reed ke rumah sakit karena khawatir Reed mengalami patah tulang.
Setelah dokter umum di rumah sakit tidak mampu menolongnya, Reed pun dirujuk ke rumah sakit di University of Iowa. Di sanalah ia divonis menderita penyakit langka bernama leukodystrophy dan tidak bisa berjalan lagi.
Bukan hanya itu, dokter memperkirakan secara perlahan-lahan Reed akan kehilangan kemampuan berbicara, mendengar, melihat, hingga akhirnya mengalami koma, dan meninggal dunia karena penyakit langka ini.
“Saat dokter menjelaskan, semakin lama menjadi semakin buruk,” kata Jesse dikutip dari IFL Science. “Akhirnya, kami sadar ia (Reed) akan meninggal dunia.”
labu khas Halloween (Foto: Flickr/Shawn Campbell)
zoom-in-whitePerbesar
labu khas Halloween (Foto: Flickr/Shawn Campbell)
Leukodystrophy terjadi karena adanya mutasi pada gen yang terlibat dalam pembentukan atau pemeliharaan selubung mielin, lapisan fosfolipid yang membungkus akson. Mielin membuat akson terlihat berwarna lebih pucat, karena itulah akson yang dibungkus mielin ini disebut white matter. Leukodystrophy juga disebut sebagai penyakit menghilangnya white matter.
ADVERTISEMENT
Leukodystrophy menyebabkan hilangnya white matter dalam otak dan akan menjadi lebih parah bila penderitanya mengalami infeksi, luka ringan di kepala, bahkan rasa takut. Karena itulah, bagi Reed, Halloween adalah hari yang sangat berat karena hari tersebut identik dengan hal-hal yang menakutkan.
"Kami harus benar-benar berhati-hati dengan apa yang kami tunjukan kepadanya karena ketakutannya bisa menyebabkan kematian," kata Erika Havlik.
"Kami memang merayakan Halloween tetapi hanya kecil-kecilan. Reed akan menjadi Mickey Mouse tahun ini. Sekolahnya akan mengadakan pesta dan semua orang akan memakai kostum, tapi mereka sangat bersimpati."
Erika mengatakan, sekolah Reed memastikan mereka tidak memakai kostum yang terlalu menakutkan karena khawatir terhadap keadaan Reed.
“Mereka benar-benar mengerti betapa seriusnya keadaan ini untuk Reed.”
ADVERTISEMENT