Akibat Corona, Trump Sempat Demam Tinggi dan Kadar Oksigen Darahnya Turun

5 Oktober 2020 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump melambai kepada para pendukungnya saat ia berkendara sebentar dalam iring-iringan kepresidenan di depan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempat ia dirawat karena penyakit virus corona. Foto: Cheriss May/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump melambai kepada para pendukungnya saat ia berkendara sebentar dalam iring-iringan kepresidenan di depan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempat ia dirawat karena penyakit virus corona. Foto: Cheriss May/Reuters
ADVERTISEMENT
Kondisi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ternyata tak seindah yang digambarkan Sebelumnya. Sebab, dokter pribadinya telah mengakui bahwa kondisi Trump sedang tidak baik-baik saja. Menurut para ahli kesehatan catatan medis Trump juga mengarah pada kodisi yang lebih memprihatinkan, bahkan lebih serius ketimbang pasien COVID-19 dengan gejala ringan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan dokter, Trump telah mengembangkan gejala corona sejak pertama kali dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (2/10). Ia sempat mengalami demam tinggi, kadar oksigen dalam darahnya juga menurun. Trump harus menerima alat bantu pernapasan, saturasi oksigennya juga turun menjadi 93 persen--normalnya 95 persen.
Ahli menyebut, mereka yang memiliki saturasi oksigen di bawah 94 persen digolongkan sebagai pasien virus corona dengan kondisi parah. Dr. Sean P. Conley, dokter Gedung Putih mengatakan, Trump telah dirawat menggunakan remdesivir, obat eksperimental yang dapat digunakan untuk pasien rawat inap dan telah diizinkan penggunaannya oleh Food and Drug Administration (FDA).
Selain itu, Trump juga dirawat dengan obat steroid deksametason sejak Sabtu (3/10). Deksametason telah terbukti membantu pasien COVID-19 dengan kondisi parah, tapi tidak digunakan bagi pasien dengan gejala ringan atau sedang.
Obat Remdesivir. Foto: AFP/ULRICH PERREY
“Deksametason adalah obat yang paling membingungkan yang diberikan pada Trump saat ini. Obat ini biasanya tidak digunakan kecuali kondisi pasien memburuk,” kata Dr. Thomas McGinn, kepala dokter di Northwell Health, penyedia perawatan kesehatan terbesar di Negara Bagian New York.
ADVERTISEMENT
“Tiba-tiba mereka memberikan obat ini begitu saja kepada Trump. Ini menimbulkan pertanyaan, apakah dia mengalami sakit parah atau apakah justru mereka terlalu cepat memberi obat ini kepada Trump, sehingga berpotensi membahayakan?” tambahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri secara resmi merekomendasikan penggunaan obat deksametason untuk pasien COVID-19 dengan gejala parah dan kritis pada 2 September lalu.
National Institutes of Health (NIH) juga mengeluarkan panduan serupa yang merekomendasikan deksametason sebagai obat untuk pasien corona dengan gejala kritis, terutama bagi mereka yang telah menggunakan ventilator atau membutuhkan oksigen tambahan.
Presiden AS Donald Trump melambai kepada para pendukungnya saat ia berkendara sebentar dalam iring-iringan kepresidenan di depan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempat ia dirawat karena penyakit virus corona. Foto: Cheriss May/Reuters
Sebuah penelitian besar tentang deksametason pernah dilakukan oleh para peneliti Inggris. Hasilnya, obat ini mampu membantu merawat pasien corona dengan gejala parah lebih dari seminggu, mengurangi kematian hingga sepertiga di antara pasien yang menggunakan ventilator, dan seperlima di antara pasien yang menerima oksigen tambahan dengan cara lain.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, beberapa ahli menyebut keputusan dokter memberikan deksametason kepada Trump tidak sejalan dengan skenario perawatan COVID-19.
Pada Minggu (4/10), dokter mengatakan Trump dalam keadaan baik dan bisa berjalan sendiri tanpa mengeluhkan sesak napas. Pada hari itu pula Trump kemudian mengunggah sebuah video yang mengklaim bahwa dia baik-baik saja. Bisa jadi video itu dibuat hanya untuk meredam kekhawatiran saja, padahal kondisi Trump jauh lebih serius dari apa yang kita lihat. Tidak ada yang tahu pasti.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.