Alasan Hepatitis Sebabkan Masalah Pencernaan dan Penyakit Kuning

11 Mei 2022 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak sakit perut. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak sakit perut. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah hepatitis akut misterius yang menjangkiti anak di beberapa negara, termasuk Indonesia, menjadi kewaspadaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Akhir April 2022 lalu pun Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh layanan kesehatan dan tenaga kesehatan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri dilaporkan sudah ada 15 suspek kasus hepatitis akut yang penyebabnya masih misterius ini.
Gejala awal penyakit hepatitis akut misterius ini, kata Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A., selaku dokter spesialis anak RSCM FK UI, mirip dengan gangguan pencernaan atau gastrointestinal anak pada umumnya.
“Dari kasus yang sudah ada, mulainya gejala gastrointestinal terlebih dahulu seperti diare, mual, muntah, sakit perut, yang kadang-kadang disertai dengan demam ringan,” ungkap Hanifah pada Rabu (4/5) lalu.
Jika stadium sudah lanjut, gejala yang timbul akan spesifik seperti hepatitis pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana kedua gejala tersebut dapat ditimbulkan oleh hepatitis?
anak sakit perut Foto: Shutterstock

Hepatitis sebabkan keluhan gastrointestinal

Hepatitis merupakan penyakit yang umumnya disebabkan oleh virus hepatitis dari golongan adenovirus, menurut laporan Healthline. Saat terjadi infeksi hepatitis, produksi empedu oleh hati terhambat, mengakibatkan makanan berlemak yang dikonsumsi tidak dapat dicerna dan menyulitkan kerja sistem pencernaan, hingga timbulkan keluhan gastrointestinal.
Selain itu, infeksi hepatitis memicu pembesaran organ hati (hepatomegali). Pembesaran hati menekan lambung sehingga memicu reaksi mual pada pasien hepatitis.
Keluhan mual juga dapat dipicu oleh pembesaran rongga perut akibat penumpukan cairan. Rangkaian peristiwa ini muncul sebagai akibat infeksi hepatitis yang menghambat produksi albumin dalam hati sebagai pengontrol cairan sel.
Saat infeksi hepatitis terjadi, hati akan mengalami inflamasi yang menyebabkan kebocoran cairan sel menuju jaringan dan rongga perut. Ditambah produksi albumin yang terhambat, maka tidak heran orang dengan hepatitis akan merasakan perut mual karena rongga perut terisi cairan.
ADVERTISEMENT
Gangguan diare dapat timbul akibat penurunan fungsi sistem pencernaan dalam menyerap nutrisi dengan baik. Penurunan fungsi pencernaan terjadi ketika empedu yang disekresikan hati ikut menurun.
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock

Hepatitis sebabkan penyakit kuning

Penyakit kuning atau jaundice syndrom pada sklera mata dan kulit menjadi gejala lanjut pada orang dengan hepatitis. Gejala jaundice berhubungan erat dengan bilirubin dalam tubuh.
Bilirubin merupakan zat yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah. Zat ini yang berperan memberikan warna pada feses dan urine manusia.
Saat terjadi infeksi hepatitis, bilirubin mengendap dalam hati dan masuk ke dalam peredaran darah. Normalnya kadar bilirubin tubuh sebesar 3 mg/dL.
Penumpukan bilirubin menyebabkan perubahan warna pada kulit hingga sklera mata menjadi kekuningan. Selain itu, bilirubin dalam peredaran darah akan bermuara ke ginjal. Tak heran orang dengan infeksi hepatitis juga memiliki urine berwarna gelap dari ekskresi bilirubin berlebih.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, feses pada penderita hepatitis dapat berwarna pucat. Berbeda dari urine, bilirubin dalam feses berkurang. Adanya infeksi hepatitis menghambat jalur sekresi bilirubin dari empedu menuju usus untuk mewarnai feses.