Apa yang Bakal Terjadi Jika Astronaut Meninggal Dunia di Luar Angkasa?

6 Mei 2021 7:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi astronaut. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi astronaut. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Apa yang bakal terjadi jika astronaut meninggal di luar angkasa? Atau prosedur apa yang akan dilakukan ketika seseorang meninggal di luar angkasa? Mengingat lingkungan di sana sangat berbeda dengan Bumi.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan ini sudah lama diajukan orang-orang, tapi nyatanya sampai saat ini belum ada yang bisa menjawab dan menjelaskannya.
Menyimpan jenazah di stasiun luar angkasa bukan pilihan tepat, sebab jenazah manusia punya bau busuk yang sangat menyengat ketika mereka disimpan dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, mayat juga diketahui sebagai sarang bakteri saat mereka membusuk. Ini akan sangat mengancam kesehatan astronaut lain yang tinggal di dekatnya. Pada titik ini, kamu mungkin berpikir, kenapa mereka tidak membuang jenazah ke luar angkasa? Lagi pula, di film fiksi juga membuka airlock dan membuang mayat ke luar angkasa telah menjadi metode yang tepat.
Tapi rupanya, metode ini tidak bisa dilakukan karena undang-undang PBB melarang pembuangan jenazah ke luar angkasa. Jadi, apa yang harus dilakukan jika astronaut meninggal di luar angkasa?
Astronaut NASA Anne McClain saat melakukan perjalanan luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Foto: NASA via Reuters
Baru-baru ini NASA berhasil menciptakan ide kreatif bagaimana pemakaman dilakukan di luar angkasa, terutama mengikuti etik dan moral. Bekerja sama dengan perusahaan pemakaman ekologi Promessa, mereka menawarkan pemakaman yang disebut Body Back, atau mengubah mayat menjadi debu.
ADVERTISEMENT
Ide ini terinspirasi dari perjalanan yang akan dilakukan manusia ke Mars. Adapun caranya, pertama tubuh harus dimasukkan ke dalam kantong jenazah luar angkasa bernama Gore-Tex. Ia kemudian disegel agar tidak mencemari udara di dalam stasiun luar angkasa.
Jika di Bumi ada kremasi, maka NASA menggunakan teknik ekologis untuk mengubah mayat menjadi debu. Caranya, mayat yang sudah disimpan di Body Back akan ditempatkan di ruangan bersuhu dingin hingga ia membeku.
Setelah itu, mayat akan digetarkan menggunakan lengan robot hingga berubah menjadi butiran halus. Abu jenazah bisa disimpan dan dibawa kembali ke Bumi untuk diserahkan ke keluarga. Pihak keluargaa bisa menggunakan abu jenazah itu sebagai pupuk. Dengan kata lain, jenazah astronaut telah diubah menjadi pupuk kompos.
ADVERTISEMENT
Ide ini sebenarnya sudah dikembangkan pada 2005, tapi tampaknya terlupakan. Pada 2013, pendiri Promessa mengumumkan bahwa NASA beserta pihak swasta lain bersedia untuk menerapkan penguburan ekologis bagi astronaut, terutama saat misi perjalanan ke Mars terjadi.