Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Apa yang Bakal Terjadi pada Tubuh Astronaut jika Meninggal di Bulan?
13 Januari 2025 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Saat seseorang meninggal di Bumi, kita akan tahu apa yang akan terjadi pada tubuh orang tersebut. Jasadnya akan dikubur di dalam tanah, kemudian membusuk dan terurai hingga menyisakan tulang belulang. Namun, apa yang akan terjadi jika manusia meninggal di Bulan , atau dalam perjalanan menuju Bulan?
ADVERTISEMENT
“Jika seseorang meninggal saat berada di EVA [luar angkasa], saya akan membawa mereka ke dalam ruang kedap udara terlebih dahulu,” papar Chris Hadfield, seorang astronaut dan mantan komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang telah mengikuti simulasi kematian di luar angkasa, dikutip dari Popular Science.
“Saya mungkin akan menyimpan mereka di dalam pakaian bertekanan; tubuh sebenarnya membusuk lebih cepat dalam pakaian antariksa, dan kami tidak menginginkan bau daging busuk atau gas yang keluar [dari jasad], itu tidak higienis. Jadi kami akan menempatkan mereka dalam pakaian antariksa dan menyimpannya di tempat yang dingin di ISS.”
ADVERTISEMENT
Di ISS terdapat ruang dingin yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan jenazah. Nantinya, apakah jenazah itu akan dibuang di luar angkasa atau dibawa kembali ke Bumi, semua akan bergantung pada keputusan NASA.
Namun, dalam misi yang lebih panjang seperti ke Mars atau ke Bulan, apa solusi yang bisa dilakukan jika salah satu kru meninggal dalam perjalanan? Kamu mungkin berpikir, jasadnya bisa saja dibuang di luar angkasa, mengubah jenazah mantan kolega menjadi puing-puing luar angkasa yang tak berpotensi berbahaya.
Namun, cara ini sebenarnya melanggar perjanjian mitigasi luar angkasa PBB. Salah satu alternatif yang diusulkan peneliti dari NASA adalah menempelkan mayat di dalam tas ke lengan robot di bagian luar pesawat antariksa.
Di sana, tubuh akan membeku, dan lengan robot akan mengoyak tas selama 15 menit hingga tubuh hancur menjadi potongan-potongan kecil. Air dibiarkan menguap keluar dari tas melalui lubang atau ventilasi, sehingga pesawat hanya akan membawa sekitar 25 kilogram sisa-sisa tubuh manusia saat pulang ke Bumi.
ADVERTISEMENT
Sekarang, apa yang akan terjadi jika kamu berhasil sampai ke Bulan, dan meninggal di sana?
Dalam kasus ini, belum ada aturan bakunya. Kemungkinan besar semua keputusan akan bergantung pada diskusi antara astronaut dan tim di Bumi, serta keinginan astronaut itu sendiri. NASA sangat berhati-hati untuk mencermati benda-benda lain di Tata Surya, dan lebih suka jika mayat dikremasi untuk membunuh semua mikroba Bumi, itu pun kalau mayat tidak dibawa pulang oleh kru.
Jika keduanya tidak memungkinkan, bisa jadi kru mengubur atau meninggalkan mayat di permukaan Bulan. Kalau seandainya ditinggalkan di permukaan Bulan, apakah jasad akan membusuk seperti yang terjadi di Bumi?
Jika kamu meninggal di siang hari di Bulan, bakteri di dalam tubuh akan memulai proses penguraian secara normal untuk menghancurkan tubuh, dengan syarat tubuhmu berada di dalam pakaian antariksa.
ADVERTISEMENT
Saat Bulan memasuki malam panjang selama 14 hari, tubuh akan membeku dan bakteri berhenti melahap jaringan. Tanpa bakteri, tubuhmu bakal sulit terurai, jaringan lunak tetap aman dan kamu akan menjadi mumi Bulan. Kendati begitu, tak adanya atmosfer dan magnetosfer Bumi, radiasi bisa merusak tubuh jauh lebih parah, hingga menjadi tulang belulang dalam waktu juta tahun ke depan.
Variasi suhu di Bulan yang berfluktuasi hingga 127 derajat Celcius di siang hari dan - 173 derajat Celcius di malam hari, juga berdampak pada jasad, berpotensi menghancurkannya saat tubuh membeku dan mencair secara terus menerus.