Apa yang Terjadi pada Astronaut NASA Ketika AS ‘Shutdown’?

21 Januari 2018 19:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astronaut NASA. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Astronaut NASA. (Foto: NASA)
ADVERTISEMENT
Sejak Sabtu (20/1) pemerintah AS resmi menerapkan 'Goverment Shutdown' hingga batas waktu yang belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
Keadaan shutdown ini bertepatan dengan setahun Presiden Donald Trump memimpin. Kondisi ini terjadi akibat tidak diperolehnya kesepakatan anggaran operasional negara untuk setahun ke depan.
Tidak ada anggaran yang bisa dicairkan berarti tidak ada uang untuk operasional. Artinya, kerja pemerintah tidak bisa berjalan.
Akibat kondisi ini, sedikitnya 10 sektor layanan pemerintah AS kini terhenti. Kesepuluh sektor itu adalah Badan Perpajakan AS, layanan kesehatan, Departemen Hukum, Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, Badan Intelijen, Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Dalam Negeri, Departemen Perhubungan, dan Departemen Perlindungan Lingkungan.
AS Shutdown. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
AS Shutdown. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Lalu bagaimana dengan kondisi para astronaut NASA, badan antariksa AS, yang saat ini sedang berada di Stasiun Luar Angkasa (ISS)?
Dikutip dari The Atlantic, sebagian sektor layanan AS yang vital akan tetap bekerja meski pemerintahan kini dalam kondisi shutdown. Sebagian pegawai AS yang tetap bekerja ini antara lain adalah para astronaut NASA yang sedang berada di ISS, yakni Mark Vande Hei, Joseph Acaba, dan Scott Tingle.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para staf kontrol misi, yang dianggap sebagai personel “penting", juga akan terus bekerja untuk mendukung para astronaut itu. Jadi, bagian dari AS di ISS akan tetap beroperasi sampai kapan pun selama ada astronaut NASA di sana.
Bagaimana pun, NASA tidak dapat berhenti dalam melakukan pekerjaan untuk memastikan agar manusia-manusia yang berada di ruang gravitasi mikro di atas 320 kilometer dari Bumi itu tetap hidup.
"Untuk melindungi kehidupan kru serta asetnya, kami akan terus mendukung rencana operasi ISS selama penghentian dana," kata NASA dalam sebuah rencana tertulis yang diterbitkan pada bulan November 2017, yang menguraikan soal protokol government shutdown.
Untuk mendukung kehidupan para astronaut di ISS, NASA juga akan terus melanjutkan aktivitas peluncuran dan pengiriman perangkat luar angkasa yang diperlukan untuk mencegah bahaya terhadap kehidupan dan properti di ISS.
ADVERTISEMENT
Ini berarti, NASA akan terus melanjutkan pekerjaan di Teleskop Luar Angkasa James Webb yang selama beberapa bulan telah menjalani pengujian di Johnson Space Center di Houston. Teleskop ini rencananya akan diluncurkan pada musim semi 2019.
Misi satelit yang sedang berada di orbit dan beroperasi juga akan dilanjutkan. Akan tetapi, pekerjaan-pekerjaan pada misi satelit yang belum diluncurkan akan ditangguhkan dulu.
Astronaut di Luar Angkasa (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Astronaut di Luar Angkasa (Foto: NASA)
Untuk para staf yang berada di Bumi, kantor pusat NASA memberi nasihat kepada para direktur di berbagai pusat penelitian NASA soal siapa saja pegawai yang harus terus bekerja dan siapa saja yang harus tinggal di rumah.
Karyawan di kedua kategori itu dicutikan dan diminta untuk sabar menunggu gaji mereka turun sampai Kongres menyetujui anggaran operasional negara.
ADVERTISEMENT
Jika shutdown terus berlangsung, jumlah staf pegawai di fasilitas-fasilitas penelitian NASA akan menyusut secara dramatis.
Menurut bagan yang disertakan dalam rencana shutdown NASA itu, berdasarkan pada tingkat kepegawaian di 2015, jumlah staf di Goddard Space Flight Center di Maryland akan berkurang 3.223 menjadi 334 orang. Sekitar 193 karyawan akan tetap tinggal di sana dalam panggilan jika terjadi keadaan darurat.
Jumlah karyawan di semua fasilitas agensi akan menyusut secara dramatis. Menurut sebuah tabel yang termasuk dalam rencana shutdown NASA, berdasarkan tingkat kepegawaian tahun 2015, angkatan kerja di Goddard Space Flight Center di Maryland, fasilitas terbesar agen dengan ukuran staf, angkatan kerja akan berkurang dari 3.223 menjadi 334. Sekitar 193 karyawan akan tetap dipanggil jika terjadi kejadian darurat.
ADVERTISEMENT
Adapun di Johnson Space Center, jumlah staf akan menyusut dari 3.057 menjadi 173 orang, dengan 400 orang siap dalam panggilan.
Dalam kondisi shutdown, pusat dan fasilitas penelitian NASA yang dekat dengan publik serta para agensinya menunda penggunaan situs web, layanan streaming, serta operasi online mereka.
Itu artinya, jika shutdown ini terus berlanjut sampai pekan depan, rencana spacewalk (aksi astronaut berjalan di luar angkasa) di luar ISS yang dijadwalkan akan dilakukan pada hari Selasa depan tidak akan disiarkan di televisi.