Arkeolog Temukan Benteng Catur Pertama di Dunia Berusia 1.300 Tahun

3 Desember 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi benteng catur modern Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi benteng catur modern Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu, publik sempat dihebohkan dengan beredarnya video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) soal hukum haram bermain catur dan dadu. Namun, jauh sebelum polemik ini terjadi, catur ternyata telah dikenal berabad-abad yang lalu, baik dalam budaya Islam maupun di dunia barat.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, para arkeolog asal Kanada mengklaim telah menemukan satu benteng catur tertua di dunia. John Oleson, seorang arkeolog dari University of Victoria di British Columbia bersama timnya berhasil menemukan benda tersebut di sebuah pasar kuno yang beroperasi pada abad ketujuh di Yordania.
Benteng catur yang terbuat dari batu pasir itu ditemukan dalam penggalian arkeologis yang dilakukan sejak 1991 terhadap reruntuhan permukiman Islam kuno. Benda tersebut memiliki bentuk persegi panjang dengan dua tonjolan di bagian atas yang menyerupai tanduk.
Kendati bentuknya tidak mirip dengan benteng catur modern yang ada saat ini, namun benda yang ditemukan Oleson diyakini mirip dengan bentuk benteng catur kuno di awal kemunculan permainan tersebut.
Bentuk benteng catur yang ditemukan John Oleson. Foto: University of Victoria/ John Oleson
Jika batu pasir kecil ini benar adalah sebuah benteng, maka ia akan menjadi benteng catur tertua yang pernah ditemukan karena berasal dari 1.300 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
“Ada referensi bermain catur dalam teks-teks Islam pada tahun 643 Masehi, dan di dunia Islam permainan catur ini sangat populer,” papar Oleson dalam tulisannya, sebagaimana dikutip dari Live Science.
“Dari India, permainan catur diduga telah menyebar ke barat melalui perdagangan dan diplomasi. Maka tidak mengherankan jika bukti awal permainan catur bisa ditemukan di situs ini,” ujar Oleson dalam presentasinya di American Schools of Oriental Research 2019 di San Diego, California, AS, pada pekan lalu.
Secara historis, permainan catur sudah ada sejak 1.500 tahun yang lalu. Permainan ini mulanya berasal dari India dan menyebar dengan cepat ke negara-negara barat.
Oleson dan rekan-rekannya menemukan benteng itu tatkala melakukan penggalian di situs bernama Humayma, yang terletak di sepanjang jalan perdagangan kuno di Yordania selatan, yang menghubungkan India dengan Timur Tengah.
Set catur berasal dari Iran. Dibuat pada abad ke-12. Menampilkan empat benteng batu dengan masing-masing dua tanduk runcing, mewakili kereta kuda. Foto: Metropolitan Museum of Art
Dahulu, menurut Oleson, pertumbuhan ekonomi di Humayma berkembang sangat pesat. Berbagai budaya bercampur di sana, dengan beberapa bukti bangunan yang ditemukan seperti benteng Romawi, gereja-gereja Bizantium, masjid Islam awal, hingga beberapa makam yang berasal dari abad pertama.
ADVERTISEMENT
Humayma juga diduga telah menjadi tempat pemukiman pertama orang Islam di Yordania. Salah satu penguasa dan orang terkaya di Humayma adalah keluarga Abbasiyah.
Abbasiyah berhasil menyingkirkan orang-orang yang sebelumnya berpengaruh di sana, dan mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah (penguasa Islam yang dianggap sebagai penerus Nabi Muhammad).
Selama Keluarga Abbasiyah berkuasa, mereka terus mengikuti tren yang berkembang di negara-negara lain, termasuk Suriah dan Irak. Ketika catur masuk ke Humayma, mereka langsung mengadopsi permainan tersebut.
Hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah benda yang ditemukan Oleson benar-benar benteng catur atau bukan. Namun, mengingat bentuk dan tempat penemuannya, Oleson mengatakan bahwa kemungkinan besar benda tersebut memang benteng dari permainan catur abad ke-7.
ADVERTISEMENT