Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sekelompok arkeolog menemukan reruntuhan sebuah istana dari Zaman Perunggu. Reruntuhan itu berada di salah satu bagian Sungai Tigris di Irak. Menurut para ahli, temuan ini bisa mengungkap hal baru mengenai Kerajaan Mittani yang misterius.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Mittani berkuasa di sebelah utara Mesopotamia dan Suriah pada tahun 1500 hingga 1300 Sebelum Masehi (SM). Meski begitu, tidak banyak yang kita ketahui atas kerajaan ini.
Temuan ini sendiri dilakukan oleh para arkeolog dari University of Tübingen dan Kurdistan Archaeology Organisation. Reruntuhan istana ini ditemukan di situs Kemune yang berada di area Bendungan Mosul, Irak. Para arkeolog bisa menemukan reruntuhan ini berkat menurunnya tinggi air di sana.
"Temuan ini adalah salah satu temuan arkeologi paling penting di daerah ini dalam beberapa dekade terakhir," kata arkeolog Hasan Ahmed Qasim dari University of Duhok, Irak, dilansir Science Alert.
Para arkeolog telah menemukan sisa dinding istana setebal dua meter. Ada juga temuan sisa struktur lain dan sisa-sisa sebuah mural atau lukisan dinding. Selain itu, para arkeolog juga menemukan beberapa tablet tanah liat di sana.
Menurut para ahli, istana ini digunakan oleh Kerajaan Mittani untuk periode yang cukup lama. Mereka menambahkan bahwa istana ini diduga berdiri di suatu teras tinggi yang menghadap ke arah Lembah Tigris.
ADVERTISEMENT
Arkeolog menduga bahwa istana ini tadinya berjarak 20 meter dari sisi timur Sungai Tigris. Bangunan istana ini diduga dibangun di atas sebuah teras besar yang terbuat dari batu bata.
"Pada milenium kedua Sebelum Masehi, mural mungkin menjadi fitur tipikal dari istana-istana zaman kuno. Tapi, kami jarang menemukannya bisa bertahan sampai sekarang," ujar arkeolog Ivana Puljiz dari University of Tübingen di Jerman.
"Jadi menemukan lukisan dinding di Kemune cukup sensaional bagi bidang arkeologi," lanjutnya.
Sekarang tim arkeolog sudah mulai menerjemahkan tablet tanah liat yang mereka temukan di Kemune. Dari pengamatan sementara, mereka menduga bahwa situs ini adalah bekas kota kuno Zakhiku yang berdiri pada sekitar 1800 SM dan bertahan selama 400 tahun.
Para ahli berharap bahwa tulisan di tablet bisa membantu kita dalam memahami politik, ekonomi, dan sejarah Kerajaan Mittani yang saat masa puncaknya berkuasa dari pantai timur Mediterania sampai utara Irak. Berdasarkan temuan sebelumnya, para ahli sejarah mengetahui bahwa keluarga kerajaan Mittani berinteraksi dengan Firaun Mesir dengan kedudukan setara.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kebanyakan informasi mengenai Kerajaan Mittani datang dari catatan arkeologi peninggalan tetangga-tetangganya. Temuan di Sungai Tigris ini saja bisa terjadi karena kebetulan. Sebab, penurunan tinggi air di Kemune adalah akibat kekeringan parah yang terjadi pada 2018. Kekeringan itu memberi kesempatan para arkeolog untuk mulai meneliti situs ini.
"Kerajaan Mittani adalah salah satu kerajaan zaman kuno timur Eropa yang paling sedikit dipelajari," kata Puljiz "Informasi atas istana peninggalan zaman Mittani sejauh ini hanya tersedia dari Tell Brak, Suriah, dan kota-kota Nuzi serta Alalakh, yang keduanya terletak di perbatasan Mittani. Bahkan ibu kota dari Kerajaan Mittani belum pernah diidentifikasi," imbuh dia.