Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Arkeolog Temukan Tembok Misterius Sepanjang 115 Kilometer di Iran
4 Desember 2019 16:14 WIB
Diperbarui 11 Desember 2019 19:39 WIB
ADVERTISEMENT
Di Desa Sar Pol-e Zahab, Iran bagian barat, ditemukan tembok aneh yang memiliki panjang sekitar 115 kilometer. Struktur bangunan ini membentang dari pegunungan Bamu di utara ke daerah dekat Desa Zhaw Marg di selatan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan temuan tembikar di sepanjang dinding, diperkirakan bangunan itu dibangun sekitar abad ke-4 Sebelum Masehi dan abad ke-6 Masehi.
Namun, yang menjadi pertanyaan para arkeolog Iran adalah, siapa yang membangun tembok itu? Penduduk desa yang sudah lebih lama mengetahui keberadaannya sering menyebutnya "Tembok Gawri". Tidak ada simbol atau ornamen apa pun yang membuatnya berhubungan dengan menara atau bangunan di sekitarnya.
Sayangnya, akibat kurangnya perhatian terhadap dinding itu, banyak kerusakan yang membuat ilmuwan kebingungan untuk menentukan lebar dan tinggi tembok yang sebenarnya. Peneliti memperkirakan tembok ini memiliki lebar 4 meter dan tinggi sekitar 3 meter. Dan volume temboknya kurang lebih terdiri dari 35.000 meter kubik batu. Sementara bahan pembuatan dinding itu menggunakan material lokal alami, mirip seperti bahan pada jalan berbatu dan batuan mortar gipsum.
ADVERTISEMENT
"Pembuatan batu itu membutuhkan sumber daya yang signifikan dalam hal tenaga kerja, bahan, dan waktu," ujar Sajjad Alibaigi, seorang asisten arkeologi Iran di Razi University di Kermanshah sebagaimana dikutip dari Live Science.
Menelaah dari peristiwa sejarah, keberadaan tembok tersebut kemungkinan besar berkaitan dengan kekaisaran kuno Parthia yang berdiri dari 247 SM hingga 224 M, atau Sassania pada 224-651 M.
Kedua kerajaan di Irak bagian barat itu memang memiliki istana besar, kota, dan sistem irigasi, sehingga memungkinkan salah satunya dapat membangun tembok panjang dengan sumber daya mereka. Menilik dari fungsinya, Tembok Gawri dibangun sebagai penanda perbatasan.
Sebelum pembahasan keberadaan tembok ini diangkat dalam makalah Alibaigi, Juru bicara Jurnal Antiquity menyatakan telah mengetahui bahwa ada kelompok arkeologi lain yang sedang menelitinya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, penelitian lain ini tidak dipublikasikan dalam jurnal. Alibaigi berharap dengan adanya penelitian lebih lanjut tentang Tembok Gawri, akan membuat tembok itu situs yang berharga bagi Iran, seperti layaknya Tembok Hadrian yang terkenal di Inggris yang dibangun oleh orang Romawi.