Astronaut NASA: Kalau Mau ke Luar Angkasa Harus Lulus Tes Kencing dan BAB

30 Mei 2024 8:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toilet yang dikirim ke Stasiun Luar Angkasa (ISS). Foto: YouTube/ESA
zoom-in-whitePerbesar
Toilet yang dikirim ke Stasiun Luar Angkasa (ISS). Foto: YouTube/ESA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk bisa jadi astronaut dan pergi ke luar angkasa ternyata nggak cuma harus pintar dan lulus tes akademik. Menurut astronaut NASA, José Moreno Hernández, ada sesi latihan lain yang harus dilewati: cara buang air kecil dan besar di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Pada masa awal misi Apollo, NASA tidak terlalu memikirkan bagaimana astronaut buang air kecil dan besar di lingkungan nol gravitasi. Sebab, mereka berpikir perjalanan misi luar angkasa akan memakan waktu cukup singkat sehingga kemungkinan toilet tidak terlalu dibutuhkan.
Sebelum misi Apollo 12, satu-satunya cara astronaut untuk BAB dan kencing adalah dengan memasukkan kotorannya ke kantong khusus. Buang air kecil, misalnya, astronaut akan memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang tabung dengan ujung karet seperti kondom. Namun, cara ini memiliki banyak masalah dan tidak efisien. Sementara untuk BAB, astronaut akan mengambil kantong tinja, meletakkannya di tempat khusus sehingga tinja bisa tertampung.
Saat melakukan perjalanan di luar pesawat ruang angkasa, para astronaut biasanya menggunakan fecal containment system (FCS), sepasang celana dalam dari bahan khusus untuk menyerap kotoran yang dikenakan di bawah pakaian pendingin cair, persis seperti popok. Inilah yang digunakan astronaut saat mereka berjalan pertama kali di Bulan.
ADVERTISEMENT
Kru Apollo 11 Buzz Aldrin, terlihat sedang melakukan eksperimen di permukaan bulan. Foto: AFP/NASA
Seiring berjalannya waktu, NASA terus mengembangkan toilet ruang angkasa, terutama karena ada astronaut wanita yang juga pergi ke sana. Kini, di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sudah ada fasilitas kamar mandi canggih. Teknologi toilet luar angkasa terbaru ini bahkan disebut-sebut menelan biaya sebesar 23 juta dolar atau sekitar RP 371,8 miliar.
Masalahnya, dalam lingkungan gaya berat mikro di ISS, cairan dan kotoran cenderung mengapung. Gravitasi Bumi membuat air kencing dan tinja masuk ke dalam toilet. Di luar angkasa, hal ini tidak terjadi sehingga buang air kecil dan besar perlu diarahkan oleh aliran udara.
Untuk mengetahui bagaimana cara astronaut buang air kecil dan besar, berikut penjelasan Komandan Chris Cassidy yang dibagikan dalam sebuah video di YouTube:
ADVERTISEMENT
“Sebaiknya Anda 'mengeker' dengan baik,” kata José Moreno Hernández sebagaimana dikutip IFL Science. “Mereka membutuhkan waktu untuk membiasakan diri, dan para astronaut harus berlatih sebelum pergi ke luar angkasa.”
“Dan saya tidak bercanda, ini ada kelasnya. Kamu mengikuti kelas ‘pergi ke kamar kecil’ dan mereka tak akan memeriksamu sampai kamu bisa mengerjakan nomor satu dan nomor dua.”