Bagaimana Rupa Alien? Kata Ilmuwan, Gak seperti di Film Sci-Fi

12 Juni 2024 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alien. Foto: needpix
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alien. Foto: needpix
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana rupa alien jika mereka benar-benar ada di dunia? Apakah mereka punya fisik seperti yang digambarkan di film fiksi sains (science fiction/sci-fi) Hollywood?
ADVERTISEMENT
Alien dalam film science fiction sering digambarkan memiliki perawakan seperti manusia: Punya tangan dan kaki, badan berdiri tegak, berawrna hijau, serta kepala dan mata besar. Alien juga kadang dicitrakan sebagai predator raksasa liar dan pemangsa berdarah dingin.
Namun para ahli berpendapat, jika mereka memang ada di luar sana, kemungkinan besar wujudnya tidak seperti di film sci-fi. Sebaliknya, lingkungan unik bulan atau planet ekstrasurya yang disebut sebagai rumah oleh alien dapat membuat fisiologi mereka sangat berbeda dari apa pun yang ditemukan di Bumi.
Menurut Adam Frank, profesor astrofisika di University of Rochester, beberapa alien mungkin berevolusi hanya untuk bisa terbang melintas langit planet sebagai akibat dari atmosfer yang padat. Dalam kasus planet dengan gravitasi tinggi, alien mungkin akan berkembang menjadi lebih kuat, lebih mirip dengan gajah.
Ilustrasi alien. Foto: Shutterstock
Sedangkan Valentina Erastova, rekan rekot bidang kimia di University of Edinburgh menduga, jika suatu planet memiliki tingkat radiasi tinggi yang tak diserap oleh ozon, kemungkinan alien akan beradaptasi dengan hidup di dalam tanah untuk berlindung.
ADVERTISEMENT
Erastova mengatakan kehidupan alien mungkin akan terlihat mirip dengan jamur. Meski kita biasanya melihat batang jamur di atas tanah, sebagian besar kehidupan jamur sebenarnya terjadi di bawah tanah dalam jaringan akar yang disebut mikoriza.
“Bahkan di Bumi, terdapat lebih banyak jenis kehidupan di dalam tanah (atau air) dibandingkan yang hidup di atas permukaan tanah,” kata Erastova, seperti dikutip dari Live Science.
Dalam kasus radiasi ultraviolet (UV) yang ekstrem, penelitian yang terbit dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada 2019 menunjukkan bahwa alien kemungkinan akan tampak bersinar merah, biru, atau hijau sebagai cara untuk melindungi diri mereka sendiri.
Organisme ini diduga memiliki protein atau pigmen yang dapat menyerap sebagian energi sinar UV seperti beberapa karang, yang kemudian membuatnya bersinar dalam panjang gelombang yang lebih aman pada spektrum cahaya tampak.
ADVERTISEMENT
Potensi adaptasi lainnya, kata Frank, alien memiliki metabolisme sangat lambat akibat suhu yang sangat dingin di tempat mereka tinggal. Titan –bulan terbesar Saturnus– adalah contoh bagus dari planet sangat dingin, sehingga bikin para ilmuwan berspekulasi dia telah menjadi rumah bagi kehidupan yang bisa bertahan di lautan metana.
Ilustrasi clicker, zombie yang terinfeksi jamur Cordyceps di The Last of Us. Foto: HBO
Meski alien tampak menakjubkan, kehidupan di luar Bumi akan jauh lebih sederhana daripada organisme yang ada di Bumi.
“Kemungkinan besar kehidupan hanya berupa sel tunggal,” ujar Sarah Rugheimer, profesor astronomi dan astrofisika di York University, Toronto, Kanada. “Sebagian besar waktu di Bumi, satu-satunya kehidupan yang ada adalah mikroba. Bahkan saat ini, sebagian besar biosfer adalah mikroba.”
Jika kehidupan alien telah berevolusi menjadi kehidupan multiseluler, Rugheimer mengatakan sangat tidak mungkin mereka akan terlihat mirip manusia. Fisiologi unik yang manusia miliki adalah hasil evolusi di lingkungan Bumi yang unik.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, kehidupan alien mungkin masih memiliki beberapa ciri mirip hewan sebagai hasil evolusi konvergen. Misalnya, mata untuk melihat dan anggota badan atau sayap untuk bergerak.
Bagaimanapun, gagasan ini hanya didasarkan pada asumsi bahwa kehidupan di luar Bumi memerlukan sumber daya dan lingkungan yang serupa dengan kehidupan di Bumi, seperti air, sinar Matahari, dan oksigen untuk bertahan hidup. Mungkin juga kehidupan di planet lain berevolusi dengan cara yang sangat berbeda, atau bahkan dengan struktur unsur yang seluruhnya berbeda.