Banyak Hiu Meninggalkan Rumah Terumbu Karangnya karena Suhu Laut Makin Hangat

17 September 2024 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hiu karang sirip hitam atau black tip reef shark di Pulau Mirihi, Maldives. Foto: fishx6 via wikimedia commons.
zoom-in-whitePerbesar
Hiu karang sirip hitam atau black tip reef shark di Pulau Mirihi, Maldives. Foto: fishx6 via wikimedia commons.
ADVERTISEMENT
Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan kelautan, menemukan banyak hiu meninggalkan rumah terumbu karangnya karena suhu laut yang menghangat disebabkan oleh perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini memantau sebanyak 122 hiu karang abu-abu yang hidup di terumbu karang terpencil di Kepulauan Chagos, di Samudera Hindia bagian tengah, antara tahun 2013 sampai 2020. Penelitian dipimpin oleh Universitas Lancaster dan Masyarakat Zoologi London.
Penelitian tersebut menemukan bahwa, saat suhu menghangat membuat terumbu karang tertekan, hiu-hiu tersebut pergi, dan beberapa di antaranya tidak kembali hingga 16 bulan, sehingga mengganggu ekosistem.
Perubahan iklim diprediksi akan menyebabkan peristiwa pemutihan karang setiap tahun pada tahun 2043, jadi para ilmuwan mengatakan penting untuk memahami dampaknya guna mendukung terumbu karang dan mereka yang bergantung padanya.

Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi terumbu karang?

Selama 20 tahun terakhir telah terjadi "penurunan signifikan" tutupan karang di seluruh dunia akibat meningkatnya penyakit, siklon tropis, dan pemutihan karang, menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal Communications Biology.
ADVERTISEMENT
Pemutihan karang terjadi saat air menjadi terlalu hangat sehingga terumbu karang mengeluarkan alga yang hidup di dalamnya dan berubah menjadi putih. Terumbu karang dapat bertahan hidup, tetapi tekanan yang dialaminya bertambah.
Berbagai jenis hiu bergantung pada terumbu karang sebagai habitat penting untuk mencari makan, berkembang biak, dan bersosialisasi. Jadi, perubahan pada karang juga mengubah perilaku predator.
Hiu, yang juga terancam punah, berperan penting dalam menjaga terumbu karang agar tetap dalam kondisi baik. Mereka melakukan berbagai hal seperti memakan ikan kecil, mengendalikan populasi ikan, dan mencegah pertumbuhan berlebihan.
Biorock Pemuteran merupakan proyek lingkungan yang bertujuan memulihkan ekosistem terumbu karang dengan teknologi yang memanfaatkan arus listrik yang rendah untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan kesehatan terumbu karang. Foto: Dok. Kemenparekraf RI

Mengapa terumbu karang sangat penting?

Terumbu karang berfungsi sebagai tempat pembibitan bagi ikan dan kehidupan laut lainnya.
Diperkirakan 25 persen dari seluruh kehidupan laut di dunia bergantung pada terumbu karang setidaknya dalam satu tahap siklus hidupnya.
ADVERTISEMENT
Terumbu karang merupakan habitat dengan keanekaragaman hayati tertinggi di lautan dan menyediakan struktur ekosistem tempat tumbuhan dan hewan lain hidup.
Studi menunjukkan bahwa hal ini bukanlah berita buruk bagi semua terumbu karang. Beberapa hiu menghabiskan lebih banyak waktu di terumbu karang. Terumbu karang ini dianggap lebih sehat berkat berbagai hal seperti lebih banyaknya nutrisi dari burung laut, yang membantu menyuburkannya.
Temuan ini menunjukkan bahwa mungkin ada lebih banyak faktor yang memengaruhi keputusan hiu, dan bahwa beberapa terumbu karang lebih tahan terhadap stres.
“Kita sekarang perlu mencari tahu apa sebenarnya yang mendorong pengambilan keputusan pada hewan-hewan ini selama periode kondisi yang penuh tekanan karena suhu laut menghangat,” kata Dr. David Jacoby dari Universitas Lancaster.
ADVERTISEMENT