Benarkah Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara?

11 Februari 2020 8:37 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah pasien yang terjangkit virus corona makin bertambah setiap harinya. Hingga hari ini, Selasa (11/2), tercatat telah mencapai 42.759 kasus. Angka kematian akibat virus ganas itu pun sudah di angka 1.016 kasus.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, sejumlah ahli kesehatan sepakat bahwa virus menyebar dan ditularkan dari manusia ke manusia melalui droplet saat penderita batuk atau bersin. Lalu, muncul beberapa studi dan dugaan coronavirus bisa menyebar lewat medium lain.
Misal, studi di New England Journal of Medicine sebut feses pasien dapat menjadi media penyebaran virus. Kemudian yang terakhir muncul dugaan transmisi virus corona juga bisa terjadi melalui udara, yang diucap seorang pejabat Shanghai, China, pada Sabtu (8/2) lalu.
Novel coronavirus (2019-nCoV) diklaimnya bisa menyebar melalui transmisi aerosol. Artinya, virus dengan DNA yang menyerupai SARS-COV dan MERS-COV ini bisa melayang di udara untuk waktu yang lama. Ia dapat menyebabkan infeksi jika terhirup oleh manusia.
Turis memakai masker saat mengunjungi Merlion Park di Singapura. Foto: REUTERS/Feline Lim
"Transmisi aerosol mengacu pada pencampuran virus dengan tetesan di udara untuk membentuk aerosol yang menyebabkan infeksi setelah terhirup," ujar wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai, Zeng Qun, sebagaimana diberitakan China Daily. "Karena itu kami telah menyerukan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pencegahan dan pengendalian penyakit."
ADVERTISEMENT

Ahli Kesehatan Bantah Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

Dugaan soal virus corona bisa menyebar lewat udara langsung dibantahkan oleh ilmuwan kesehatan di China. Menurut Feng Luzhao, seorang peneliti penyakit menular di Centre for Disease Control and Prevention (CDC) China, belum ada bukti yang menyebut virus baru itu dapat menginfeksi manusia melalui aerosol.
Virus corona disebutnya bisa menular melalui kontak langsung yang bisa berasal dari darah, cairan tubuh, sekret atau droplet dari mulut (air liur) pasien yang terjangkit. Luzhao lantas menyarankan masyarakat untuk menggunakan serbet untuk menutupi mulut dan hidung ketika batuk atau bersin untuk mencegah percikan tetesan itu menyebar.
Infografik Waspada Virus Corona. Foto: Andri Firdiansyah Arifin/kumparan
Pernyataan Luzhao juga diperkuat dengan penjelasan Kepala Humas Kedutaan Besar China untuk Indonesia, Huang Hui, berdasarkan instruksi para ahli kesehatan. Menurutnya, penyebaran virus banyak ditularkan melalui tetesan penapasan, seperti batuk dan bersin, serta melalui kontak dengan si penderita.
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas menyarankan masyarakat untuk memperhatikan kebersihan tangan dan saluran pernapasan serta keamanan pangan. Penggunaan masker juga diperlukan untuk mencegah penularan virus corona.
Sementara The Association for Professionals in Infection Control and Epidemology (APIC) dan CDC Amerika Serikat merekomendasikan penggunaan sabun antiseptik dalam mencuci tangan. Tujuannya untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan organisme, serta mengurangi jumlah mikroba lebih lanjut.