Benjolan di Kepala Seorang Perempuan Ternyata Berisi Belatung

10 Juli 2019 7:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kepala. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kepala. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada kisah mengerikan yang dialami seorang perempuan asal Inggris. Di kepalanya, ditemukan dua benjolan yang menyebabkan rasa gatal. Benjolan itu ternyata berisi belatung.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini dilaporkan para dokter dalam jurnal BMJ Case Reports. Kisah si perempuan asal Inggris ini dimulai ketika ia mengeluhkan rasa gatal di kepalanya setelah pulang dari Argentina.
Perempuan berusia 50 tahun itu akhirnya mengunjungi dokter untuk memeriksa kondisinya. Saat diperiksa, dokternya menemukan dua benjolan itu. Ia awalnya didiagnosis dengan kista dan diberikan antibiotik.
Tapi, antibiotik itu tidak ampuh menghilangkan rasa gatal. Tiga minggu kemudian benjolan itu semakin membesar, mengeluarkan cairan bening, dan terkadang menyebabkan rasa sakit. Menurut pengakuan si perempuan, ia merasakan adanya gerakan di dalam benjolannya itu.
Benjolan kepala karena belatung. Foto: Rhys Watkins, Mallappa Kolar, dan David Ralston/BMJ Case Reports
Ia akhirnya dirujuk ke Royal Hallamshire Hospital di Sheffield, Inggris, dengan dugaan adanya infeksi parasit. Di rumah sakit itu dugaan atas parasit dikonfirmasi, dokter menemukan adanya dua larva lalat bot di dalam benjolannya.
ADVERTISEMENT
"Larva lalat bot bisa masuk ke inangnya melalui proses bernama phoresis. Ini adalah proses di mana lalat bot menangkap dan menyimpan telurnya di dalam tubuh serangga pemakan darah, seperti nyamuk. Dan telur ini masuk ke tubuh inang ketika serangga sedang menghisap darah," jelas dokter dalam laporannya yang dilansir Real Clear Science.
"Hangatnya tubuh inang akan memicu telur lalat untuk menetas. Larvanya lalu akan menggali masuk ke jaringan bawah kulit si inang," lanjut laporan itu.
Ukuran belatung lalat bot di tubuh si perempuan itu sudah mencapai dua centimeter. Masing-masing belatung di angkat dengan cara berbeda.
Belatung yang ditemukan di kepala pasien. Foto: Rhys Watkins, Mallappa Kolar, dan David Ralston/BMJ Case Reports
Belatung pertama bisa diangkat dengan cukup mudah. Dokter mengoleskan benjolan dengan vaselin. Langkah ini membuat lubang kecil yang digunakan belatung untuk bernapas jadi tertutup dan memaksanya keluar. Saat belatung itu keluar, dokter menggunakan penjepit untuk mengambilnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan belatung kedua agak sulit dikeluarkan. Dokter awalnya menggunakan cara yang sama dengan sebelumnya. Tapi, belatung ini mati di dalam benjolan dan membuat dokter harus melakukan operasi kecil untuk mengangkatnya keluar.
Menurut dokter, infeksi lalat bot semacam ini biasanya tidak akan meninggalkan kerusakan permanen pada tubuh inang. Belatung ini akan dengan sendirinya keluar setelah berdiam selama antara empat sampai 18 minggu di tubuh inangnya.
Belatung yang ditemukan di kepala pasien. Foto: Rhys Watkins, Mallappa Kolar, dan David Ralston/BMJ Case Reports
Belatung akan jatuh ke tanah untuk menjadi kepompong. Lubang bekas si belatung hidup juga akan sembuh dengan sendirinya.
"Pasien dalam skenario ini bisa saja menunggu sampai larva lalat bot keluar dengan sendiri dari tubuhnya," tulis dokter. "Tetapi, ini tidak diterima oleh pasien dan tidak dilakukan karena salah satu larva mati di benjolan. Karena itu perlu dilakukan tindakan medis untuk mengangkatnya."
ADVERTISEMENT