Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Astronaut untuk Sampai ke Bulan?
6 Maret 2025 15:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sekitar 56 tahun lalu, manusia berhasil menginjakkan kaki pertama kali di Bulan dalam misi Apollo 11. Manusia ingin mengulang sejarah tersebut dengan NASA dan SpaceX menjadi inisiator di balik misi kali ini.
ADVERTISEMENT
Berapa lama waktu yang dibutuhkan manusia untuk sampai ke Bulan jika perjalanan dilakukan di masa modern? Mari kita bahas.
Bulan terletak sekitar 384.400 kilometer dari Bumi . Artinya, kamu akan membutuhkan banyak sekali bahan kabar untuk bisa sampai ke sana. Faktanya, jarak Bumi ke permukaan Bulan tidaklah konstan karena orbit Bulan mengelilingi Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna.
Bulan berjarak sekitar 363.300 kilometer pada titik perigee atau titik terdekat dengan Bumi. Sementara itu, pada titik apogee atau jarak terjauhnya mencapai sekitar 405.500 kilometer. Dengan begitu, waktu tempuh Bumi ke Bulan tergantung pada posisi Bulan pada hari misi diluncurkan.
Misi berawak ke Bulan secara historis memakan waktu sekitar tiga hari. Waktu tercepat dicapai pada misi Apollo 8, ketika pesawat memasuki orbit Bulan hanya dalam waktu lebih dari 69 jam. Sedangkan dalam misi Apollo 11, dibutuhkan waktu 75 jam 50 menit untuk sampai di orbit Bulan, dan butuh sekitar satu hari lagi untuk benar-benar mendarat di permukaan Bulan.
Semua misi Apollo yang dipimpin NASA menempuh apa yang dikenal sebagai direct transfer trajectory, dengan perjalanan bergantung pada tarikan gravitasi Bumi dan Bulan, dan membutuhkan banyak bahan bakar untuk menempuh jarak antara keduanya. Namun, dalam misi yang lebih modern, perjalan menuju planet Mars dan Jupiter memanfaatkan gravitasi benda-benda langit lainnya, sehingga mengurangi kebutuhan bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Badan Antariksa Eropa pernah menggunakan pendekatan ini pada September 2003 untuk meluncurkan satelit SMART-1, yang menghabiskan waktu sekitar 13 bulan mengikuti lintasan berputar mengelilingi Bumi untuk mencapai Bulan dengan bahan bakar minimal.
Meski begitu, misi berawak tak mungkin mengambil jalur berkelok untuk tiba di tujuan, dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan ke Bulan cenderung bergantung pada banyak faktor, termasuk tujuan misi dan jenis pesawat antariksa.
Wahana antariksa, misalnya, umumnya dirancang untuk memperluas batas eksplorasi ruang angkasa manusia, dan perlu melakukan perjalanan secepat mungkin untuk mencapai jarak yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Bumi.
Wahana antariksa New Horizons milik NASA hanya membutuhkan waktu sembilan jam untuk melesat melewati Bumi pada 2006, dan akhirnya tiba di tujuan akhir, Pluto, sembilan tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Misi pertama ke Bulan juga merupakan perjalanan cepat, dengan Luna 1 milik Uni Soviet yang tiba di sana hanya dalam waktu 34 jam. Namun, karena ada kesalahan perhitungan, pesawat nirawak itu sebenarnya gagal mencapai Bulan dan telah berlayar ke jurang antariksa.
Sebaliknya, Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk mencapai Mars melalui rute “direct transfer trajectory”, yang memberikan gambaran tentang seberapa besar tantangan yang akan dihadapi untuk mengirim manusia ke sana.
Keadaan Bulan yang secara bertahap semakin menjauh dari Bumi (dengan kecepatan sekitar 2,5 sentimeter per tahun), waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana suatu hari nanti bisa jauh lebih lama daripada saat ini.