Beruang Kutub Jadi Korban Vandalisme, Tubuhnya Ada Coretan Cat Hitam

6 Desember 2019 9:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beruang Kutub di Amerika Serikat Foto: AP Photo/Philadelphia Zoo
zoom-in-whitePerbesar
Beruang Kutub di Amerika Serikat Foto: AP Photo/Philadelphia Zoo
ADVERTISEMENT
Di tengah krisis iklim, pemanasan global, dan pencairan es di kutub utara dan selatan, muncul kisah memilukan dari seekor beruang kutub yang hidup di wilayah otonomi Chukotka, Rusia.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah di akun Facebook Sergey Kavry, seorang karyawan dari World Wildlife Fund (WWF), tampak seekor beruang kutub sedang berjalan dengan tubuh yang telah disemprot cat hitam bertuliskan T-34.
Orang-orang yang menyaksikan pemandangan tersebut tampak keheranan. Mereka terdengar bergumam mengomentari si beruang dengan mengatakan, “mengapa beruang itu begitu kotor?” Sebelum mereka menyadari bahwa warna hitam di tubuh hewan berbulu putih tersebut ternyata adalah cat.
Pasca-beredarnya video, beberapa orang kemudian berspekulasi bahwa cat yang ada di tubuh si beruang dibuat oleh para ilmuwan sebagai penanda untuk memantau pergerakannya.
Sementara yang lain berpendapat, mungkin saja beruang kutub dijadikan proyek rahasia di dunia militer. Sedangkan yang lain mengira si beruang telah dijadikan bahan lelucon oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu semua, ada yang unik ketika kita menelisik lebih jauh makna dari kata “T-34”. Huruf T-34 diketahui sebagai tanda yang sering dicantumkan pada tank Soviet yang digunakan pada Perang Dunia II saat mereka melawan Nazi.
Tank T-34 dinilai sebagai tank perang terbaik oleh Jerman. Tank ini juga telah menjadi simbol kebanggan negara Rusia. Meski begitu, relevansi antara sejarah tank dengan si beruang masih belum ditemukan.
Teori lain mengatakan, cat di tubuh beruang diduga sebagai hasil reaksi masyarakat karena banyaknya beruang yang mendekati permukiman warga di Arktik Rusia. Pada awal tahun 2019, misalnya, kota pesisir Novaya Zemlya memberlakukan keadaan darurat usai diserbu oleh 52 beruang kutub.
Seekor beruang kutub liar terlihat di kota industri Norilsk, Rusia. Foto: REUTERS/Vyacheslav Yarinskiy
"Tahun ini muncul masalah dengan beruang di Novaya Zemlya, mungkin masyarakat mengambil tindakan sendiri di musim dingin ini, dengan menjebak dan melumpuhkan mereka, karena tidak ada ilmuwan yang melakukannya," ujar Anatoly Kochnev, peneliti senior di Laboratorium Ekologi Mamalia di Institute of Biological Problems of the North, bagian dari Russian Academy of Sciences, mengatakan kepada Ria.ru.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, apapun alasannya, cat yang ada di tubuh beruang dikhawatirkan bisa membuat hewan itu kelaparan. Sebab beruang kutub mengandalkan bulu putihnya untuk menyamar ketika ia berburu, dan cat hitam akan membuat ia kesulitan saat melakukan perburuan tersebut.
Beruang kutub adalah predator agresif yang tak segan untuk membunuh mangsanya, bahkan manusia sekalipun. “Saya curiga, beruang itu telah dibius untuk membubuhkan cat pada tubuhnya. Kejelasan huruf dalam tubuh beruang adalah alasan paling jelas bahwa ia dibius terlebih dahulu,” papar Kochnev kepada Siberian Times, sebagaimana dikutip dari IFL Science.
Menurut peneliti, konflik antara beruang dan manusia akan semakin banyak terjadi seiring dengan terjadinya perubahan iklim yang mencairkan es laut di Kutub Utara.
ADVERTISEMENT