Beruang Kutub 'Siluman' Bermunculan Imbas Perubahan Iklim

23 November 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beruang Grizzly. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Beruang Grizzly. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim memungkinkan pertemuan antara beruang grizzly dan beruang kutub semakin sering. Kontak tersebut melahirkan beruang hibrida, beruang yang berwarna coklat terang hasil peranakan beruang grizzly (beruang cokelat) dan beruang kutub.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2006, seorang pemburu di Arktik Kanada menembak beruang yang punya warna aneh. Dari hasil analisa DNA terungkap bahwa beruang tersebut setengah grizzly dan setengah beruang kutub.
Sejak saat itu, beruang hibrida ini semakin banyak terlihat di Amerika Utara. Ilmuwan memperingati bahwa fenomena in akan semakin banyak di sisi lain dataran utara Bumi.
Penyebab utamanya adalah perubahan iklim. Beruang grizzly dapat bergerak semakin ke utara untuk menjamah dataran baru dan mendapatkan sumber makanan baru. Sementara beruang kutub semakin kehilangan dataran es tempat tinggalnya, sehingga terpaksa bergerak ke dataran ke selatan.
Perubahan iklim membuat perubahan habitat dari kedua spesies beruang tersebut. Hal ini mengancam mereka ke jurang kepunahan.
Seekor beruang kutub betina dan anaknya mencari sesuatu untuk dimakan di garis pantai Teluk Hudson dekat Churchill pada 5 Agustus 2022. Foto: Olivier Morin/AFP
"Beruang cokelat bergerak ke tundra. Beruang cokelat telah terlihat di bagian hilir Sungai Kolyma, tempat tinggal beruang kutub," ungkap Innokentiy Okhlopkov, seorang peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Siberia mengatakan kepada TASS.
ADVERTISEMENT
"Beruang cokelat telah terlihat, misalnya, di Distrik Anabar (Yakutia, Rusia). Kemungkinan di masa depan akan ada hibrida beruang kutub dan beruang coklat."

Terancam punah

Kedua spesies beruang ini sebenarnya terpisah dari pohon evolusi sejak 500 ribu tahun yang lalu. Meski begitu, perbedaan DNA mereka tidak terlalu jauh sehingga mereka masih bisa kawin dan menghasilkan anak yang subur.
Penduduk di Rusia sudah kerap menemukan kedua spesies ini di tempat yang sama. Di Yakutia, Siberia, dua kelompok beruang kutub diyakini telah kawin dengan beruang cokelat.
Riset mengestimasi beruang kutub akan mendekati punah per tahun 2100. Beberapa ekor terakhir akan tinggal di pelosok Arktik. Sementara sisanya akan berbaur di populasi beruang cokelat.
Kondisi memberi ancaman baru kepada beruang kutub. Apalagi beruang kutub juga saat ini terancam dengan mencairnya es di kutub utara. Hibridisasi dengan beruang cokelat juga dapat membuat hilangnya beruang kutub.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi beruang coklat Rumania. Foto: Shutter Stock
Beruang kutub sangat sulit untuk beradaptasi. Hewan ini punya kebiasaan diet yang terdiri dari daging dan lemak hewan. Sementara beruang grizzly punya makanan yang bervariasi dan akan makan apa saja. Perilaku ini menyebabkan grizzly lebih bisa bertahan di utara arktik (habitat beruang kutub), dibanding beruang kutub yang kurang bisa bertahan di selatan.
"Spesies berevolusi sepanjang waktu dan tidak ada yang mengatakan bahwa spesies beruang baru tidak akan muncul di masa depan, tetapi kemungkinan tidak akan ada dalam hidup kita," kata Charlotte Lindqvist, seorang profesor ilmu biologi di Universitas di Buffalo College of Arts and Sciences, dan ahli genetika beruang, mengatakan kepada Newsweek.
"Dan itu memunculkan masalah umum tentang apa sebenarnya spesies itu! Sayangnya, yang lebih mungkin terjadi adalah kematian beruang kutub jika terus kehilangan habitat utamanya: es laut Arktik."
ADVERTISEMENT