Bocah Serang dan Cungkil Mata Seekor Buaya Demi Selamatkan Kawannya

5 November 2019 7:01 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Buaya. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buaya. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Aksi heroik ditunjukkan oleh bocah 11 tahun asal Hwange, Zimbabwe, yang mengaku telah bertarung dengan seekor buaya dan berhasil mencungkil mata dari hewan reptil itu. Media setempat melaporkan, bocah perempuan itu melakukan aksi nekat tersebut demi menyelamatkan seorang kawannya yang masih berusia 9 tahun.
ADVERTISEMENT
Peristiwa yang terjadi pada pekan lalu itu bermula saat Rebecca Mukombwe, nama bocah pemberani itu, mendengar suara teriakan minta tolong saat berenang di sungai bersama teman-temannya. Kata Rebecca, suara itu milik Latoya Muwani, salah seorang kawannya yang sedang berjuang meloloskan diri dari seekor buaya yang menarik tubuhnya.
Rebecca lalu bergegas lompat ke dalam air dan menunggangi tubuh si buaya. Bocah itu kemudian mencungkil mata hewan buas itu sampai buaya tersebut menyerah dan melepaskan cengkeramannya pada Latoya.
Dibantu teman-teman lain, Rebecca kemudian menarik tubuh Latoya ke tempat yang aman. Sementara buaya yang hendak memangsa Latoya tak melakukan perlawanan dan membiarkan mereka pergi.
Ilustrasi buaya. Foto: Pixabay
Kepada The Sunday News, Rebecca mengungkap alasan yang cukup mengharukan mengapa ia harus menyelamatkan Latoya. Menurut bocah itu, kawannya tersebut merupakan putri sulung di keluarganya. Latoya memiliki tujuh saudara kandung.
ADVERTISEMENT
“Saya melompat ke air dan berenang ke tempat dia berjuang untuk mengapung. Dia berteriak kesakitan bahwa ada sesuatu yang menggigit dan menariknya ke bawah," kisah Rebecca, seperti dilansir Fox News.
Setelah berhasil selamat dari cengkeraman buaya, Latoya langsung dilarikan ke rumah sakit. Menurut dokter yang merawatnya, bocah itu mendapat luka ringan. Ia termasuk beruntung karena tak mengalami patah tulang.
Seorang pejabat setempat, Steve Chiose, menilai kurangnya akses air bersih di Hwange telah menyebabkan masyarakat harus mencarinya langsung ke sumbernya, yakni sungai. Sayang, beberapa sungai di sana ternyata banyak dihuni oleh buaya.
“Para wanita biasanya (ke sungai) ditemani oleh anak-anak mereka yang akhirnya juga tertarik untuk berenang di sana," ujar Steve.
ADVERTISEMENT