Ilmuwan Temukan Spesies Baru Buaya Berukuran 3 Meter di Papua

28 September 2019 13:00 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spesies buaya Crocodylus halli. Foto: American Society of Ichthyologists and Herpetologists
zoom-in-whitePerbesar
Spesies buaya Crocodylus halli. Foto: American Society of Ichthyologists and Herpetologists
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan mengidentifikasi spesies baru buaya di Papua. Buaya ini bisa memiliki panjang hingga 3 meter.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, para peneliti sudah mengetahui keberadaan satu jenis buaya unik di tanah Papua yang mereka sebut sebagai buaya New Guinea. Disebut sebagai buaya New Guinea karena Pulau Papua biasa disebut juga sebagai Pulau New Guinea.
Buaya ini kemudian diberi nama ilmiah Crocodylus novaeguineae. Buaya ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1928.
Tahun ini, peneliti Chris Murray dari Southeastern Louisiana University dan Caleb McMahan dari Field Museum of Natural History di Chicago, menemukan spesies baru baya lain di Papua. Temuan itu mereka dapat setelah mereka perbedaan kelompok Crocodylus novaeguineae yang hidup di Papua bagian utara dan bagian selatan.
Murray dan McMahan memutuskan untuk melakukan penelitian ini usai mendengar penelitian yang dilakukan oleh mendiang Philip Hall, seorang ilmuwan dari University of Florida. Hall telah mendokumentasikan perbedaan penting perilaku buaya New Guinea yang hidup di New Guinea bagian utara dan selatan dalam bersarang dan kawin.
Spesies buaya Crocodylus halli. Foto: American Society of Ichthyologists and Herpetologists
Laporan hasil riset garapan Murray dan McMahan ini telah dipublikasikan di jurnal Copeia. Dalam riset ini, mereka memeriksa 51 tengkorak dari hewan yang sebelumnya dianggap mewakili spesies Crocodylus novaeguineae, yang disimpan di beberapa museum di seluruh AS.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian memeriksa buaya New Guinea yang tinggal di St. Augustine Alligator Farm Zoological Park di Florida, untuk melihat apakah variasi yang mereka identifikasi pada tengkorak dapat dilihat pada spesies yang masih hidup. Hasilnya, mereka dapat melihat perbedaan nyata antara buaya dari utara dan selatan Papua.
"Kami bahkan dapat melihat tengkorak yang mereka miliki di sana dan mengetahui dari mana asal sungai itu. Jadi analisis kami benar-benar berhasil," kata Murray. "Yang menyenangkan adalah bahwa di sini buaya Guinea punya perbedaan dalam morfologi, perbedaan ekologis, mereka dipisahkan oleh pegunungan," kata McMahan.
Jadi, akhirnya mereka menemui kesimpulan bahwa buaya New Guinea di selatan dan utara adalah dua jenis buaya yang berbeda.
Tulang rahang spesies buaya Crocodylus halli. Foto: American Society of Ichthyologists and Herpetologists
Tim peneliti itu pun akhirnya menamai spesies baru buaya yang mereka identifikasi dengan sebutan Crocodylus halli. Nama ini adalah bentuk penghormatan mereka untuk menghormati Hall, profesor yang sebelumnya telah menyelidiki perbedaan antara buaya New Guinea utara dan selatan, kendati ia meninggal sebelum karya penelitiannya selesai.
ADVERTISEMENT
"Diskusi awal yang kami lakukan didasarkan pada karya ekologis Philip Hall yang menakjubkan," kata McMahan kepada Newsweek. "Itu adalah keputusan yang mudah untuk menamai spesies baru ini setelahnya sebagai pengakuan atas karyanya."
Para peneliti mengatakan bahwa temuan baru ini dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi upaya konservasi.
Sebelumnya hanya ada 13 spesies buaya yang diketahui hidup di habitat tropis di seluruh dunia. Dan kini Crocodylus halli telah menjadi spesies yang ke-14.
Spesies baru hewan memang kerap ditemukan setiap saat di dunia. Namun identifikasi spesies baru hewan besar, seperti buaya, adalah hal yang jarang terjadi.
"Ada spesies baru di luar sana tetapi banyak dari mereka yang ditempatkan di laci dan lemari di museum, dan hanya butuh waktu untuk melihat mereka dan mencari tahu," ujar McMahan.
ADVERTISEMENT