Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bukan di Mesir, Arkeolog Temukan Piramida Berusia 3.000 Tahun di Asia Tengah
15 November 2023 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Arkeolog berhasil menemukan struktur piramida berusia sekitar 3.000 tahun di stepa Asia Tengah. Monumen yang dikenal sebagai piramida Karazhartas ini ditemukan selama penggalian yang dilakukan di sepanjang Sungai Taldy di wilayah Karaganda di Kazakhstan tengah.
ADVERTISEMENT
Piramida dibangun oleh budaya Begazy-Dandibay, muncul di Kazakhstan tengah pada Zaman Perunggu Akhir. Budaya tersebut terdiri dari komunitas semi-nomaden di mana sebagian besar masyarakatnya fokus pada metalurgi dan peternakan.
Mereka mencapai kejayaan dan kemakmurannya berkat perdagangan logam yang luas ke berbagai wilayah Eurasia. Tingginya keuntungan dari ekspor logam ini menciptakan kelas bangsawan baru di antara komunitas Begazy-Dandibay.
Menurut sejarawan, Serhan Cinar, piramida Karazhartas dibangun sebagai makam perwakilan kelas aristokrat. Makam berbentuk piramida ini menjadi salah satu monumen paling mencolok dari budaya Begazy-Dandibay.
Dalam penggalian yang dilakukan oleh Sary Arka Archaeological Expedition of Karaganda University, peneliti menemukan bahwa struktur berupa mausoleum berbentuk piramida persegi itu terdiri dari lapisan-lapisan seperti tangga. Mausoleum yang berisi makam tersebut berukuran sekitar 20 kali 30 meter.
ADVERTISEMENT
Penggalian makam batu dari budaya Begazy-Dandibay dimulai pada 1933. Sejak saat itu, para peneliti menemukan makam-makam berbentuk piramida di wilayah lembah Sungai Tady, tempat para pemimpin besar dikubur.
“Makam piramida Karazhartas yang baru ditemukan adalah struktur pemakaman terbesar dari elit Begazy-Dandibay,” kata Cinar.
“Dengan mempertimbangkan potongan batu yang ditemukan di piramida Karazhartas, pembangunan struktur raksasa seperti itu di Zaman Perunggu menunjukkan pemahaman artistik yang tinggi dan kekayaan spiritual dalam kepercayaan oleh komunitas Begazy-Dandibay.”
Lebih lanjut, investigasi di piramida Karazhartas telah mengidentifikasi struktur sarkofagus yang dikelilingi batu granit. Sarkofagus itu ditemukan di ruang pemakaman di dalam piramida. Sementara di dalam sarkofagus peneliti menemukan tengkorak milik seorang penguasa yang diduga dikubur di sana.
ADVERTISEMENT
Di salah satu area di bagian atas ruang pemakaman arkeolog juga menemukan mata panah perunggu dan pecahan tembikar misterius. Terakhir, ditemukan tulang binatang yang kerap digunakan dalam upacara adat di bagian ruang pemakaman dan bagian tangga piramida.
Dilihat ciri-ciri makam serta barang yang ada di dalam piramida, orang yang dikubur di piramida memiliki status sosial tinggi. Sedangkan analisis bahan organik yang dilakukan Queen’s University di Inggris menemukan bahwa piramida dibangun pada abad ke-15 hingga 14 SM.
Bukan hanya makam berbentuk piramida, arkeolog juga menemukan pemukiman bernama Kent yang juga berkaitan dengan budaya Begazy-Dandibay. Pemukiman itu tersebar di area seluas 15 hektare, di sana terdapat gerbang labirin, parit, dan tembok.
Pemukiman memiliki jaringan jalan dan sistem irigasi yang tertata dengan baik. Di pemukiman itu, arkeolog menemukan altar khusus pengorbanan tempat dilakukannya persembahan seremonial kepada para dewa.
ADVERTISEMENT
“Dalam ritual penduduk Zaman Perunggu di Kazakhstan, persembahan diberikan kepada matahari, bulan, api, dan roh pelindung ‘ongun’,” kata Cinar.