Bukan Dikucek, Ternyata Begini Cara Astronaut Atasi Baju Kotor di Luar Angkasa

5 Februari 2025 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astronot NASA Sunita Williams, Nick Hague, Barry Wilmore, dan Donald Pettit membuka kotak makanan Thanksgiving dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 26 November 2024. Foto: NASA/ via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Astronot NASA Sunita Williams, Nick Hague, Barry Wilmore, dan Donald Pettit membuka kotak makanan Thanksgiving dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 26 November 2024. Foto: NASA/ via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu membayangkan, bagaimana cara astronaut mencuci baju kotor di luar angkasa? Kamu pasti berpikir di atas sana pasti ada sabun atau ada cuci canggih buat menangani masalah itu semua.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, di atas sana enggak seindah seperti yang kamu pikirkan. Jangankan ngucek atau giling baju pakai deterjen dan mesin cuci, pakai air saja harus sehemat mungkin agar bisa bertahan hidup berbulan-bulan.
Lalu, bagaimana cara mereka mengurus baju kotor di sana?
Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), gravitasi hampir tidak ada. Air tak bisa mengalir seperti di Bumi, dan deterjen biasa justru malah bisa merusak sistem penyaringan udara wahana antariksa. Kalau dipaksa mencuci, bisa-bisa astronaut malah bikin masalah baru dan berpotensi besar membahayakan seluruh kru dan misi yang mereka bawa.
Solusinya? Mereka pake baju yang sama berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu. Mereka pakai kaus kaki atau kemeja sampai bau atau sampai dirasa enggak nyaman.
Christina Poch, Astronaut NASA Foto: NASA
Namun tenang saja, di luar angkasa, udara bisa dikontrol, jadi bau tak sedap enggak bakal menyebar seperti di Bumi. Kalau mereka sudah tidak tahan, baju-baju itu akan berujung dibuang ke tempat sampah khusus.
ADVERTISEMENT
Jangan bayangkan tempat sampah di atas sana mirip seperti kayak di rumah ya. Baju-baju kotor ini akan dikirim kembali ke Bumi bersamaan dengan misi kargo rutin.
Baju-baju itu juga terkadang dibakar berbarengan saat pesawat angkut masuk atmosfer Bumi. Jadi, simpelnya, baju kotor astronot akan berakhir jadi abu.
Mereka menyadari, belum ada cara yang tepat. Cara ini juga sebenarnya jauh dari kata sustainable, apalagi untuk misi jangka panjang seperti ke Mars.
Sejauh ini para astronaut di ISS masih bergantung sama kiriman baju baru dari Bumi. Setiap beberapa bulan, ada misi kargo untuk mengirim stok pakaian baru untuk dipakai.
Roket SpaceX Falcon 9 dengan kapsul Crew Dragon Endeavour yang membawa misi Crew-8 diluncurkan dari landasan peluncuran 39A di Kennedy Space Center NASA di Florida pada 3 Maret 2024. Foto: Chandan Khanna / AFP
Meski terdengar jorok, cara ini ternyata efektif. Astronaut bisa fokus ke penelitian atau maintenance ISS tanpa perlu pusing memikirkan laundry.
ADVERTISEMENT
NASA tengah memikirkan solusi cerdas untuk mengatasi hal ini. Mereka punya ide menciptakan deterjen khusus yang aman dipakai di luar angkasa.
Ada juga ide menerapkan teknologi pembersih berbasis karbondioksida cair buat menghempaskan kotoran dari kain. Mereka kini tengah mengujinya di laboratorium khusus.
Dilansir IFL Science, peneliti dari Universitas Rhode Island, AS mulai mencoba eksperimen ini. Mereka lagi putar otak mencari cara yang memungkinkan buat seorang astronaut mencuci baju di luar angkasa.
Jika eksperimen ini berhasil, tak menutup kemungkinan 5-10 tahun lagi para astronaut bisa 'ngucek' baju di Mars.
Jadi, selama di luar angkasa, astronaut memang enggak bisa hidup seperti kita yang bebas cuci baju seminggu sekali. Dengan teknologi baru di masa depan, siapa tahu suatu hari nanti mereka bisa punya “laundry day” versi antariksa.
ADVERTISEMENT