Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Spesimen bunga bangkai titan arum (Amorphophallus titanum) mekar di sebuah taman botani Kew Gardens di London, Inggris. Bunga raksasa tersebut mengeluarkan bau busuk yang tidak sedap.
ADVERTISEMENT
Taman di Inggris ini menjadi salah satu tempat bunga bangkai dari keluarga Araceae dibudidayakan dan dipelajari selama lebih dari satu abad.
Bunga bangkai adalah tanaman yang jarang sekali mekar. Mekarnya juga tidak teratur. Menurut Eden Project, bunga bangkai biasanya tumbuh setiap 7 hingga 9 tahun sekali.
Saat bunga bangkai mekar, mereka akan mengeluarkan bau tidak sedap. Baunya seperti aroma busuk bangkai hewan yang sangat menyengat. Inilah sebabnya tanaman ini diberi nama bunga bangkai.
“Bunganya berukuran raksasa. Terdiri dari spathe yang membentuk tabung pada pangkalnya, tempat bunga betina kecil tersusun di bawah bunga jantan kecil. Spathe terbuka pada sore hari dan pada malam pertama bunga betina mekar,” tulis para peneliti dalam sebuah makalah yang dimuat di jurnal Royal Botanic Garden Edinburgh.
ADVERTISEMENT
Mereka akan mengeluarkan bau menyengat ini dalam waktu singkat, biasanya pada malam pertama saat tanaman betina mekar. Menjelang akhir malam pertama, spathe akan sedikit menutup. Malam kedua, bunga jantan mekar menghasilkan banyak serbuk sari kuning. Pada hari kedua, bunganya menutup sepenuhnya dan tetap berdiri selama sekitar satu hari. Setelah itu, tangkainya mulai roboh.
“Bau yang paling umum menggambarkannya sebagai bau binatang busuk, bangkai tikus, atau seperti belerang,” papar peneliti.
Molekul volatil yang dikeluarkan selama bunga betina mekar meliputi dimetil disulfida (bau seperti bawang putih), dimetil trisulfida (bau busuk), metil tioasetat (bau belerang), dan asam isovalerat (bau keju dan keringat). Bau ini bermanfaat buat tanaman liar lain karena membantu hewan penyerbuk datang.
ADVERTISEMENT
“Bunga bangkai juga mampu menghangat hingga 36,7 derajat Celcius untuk mengelabui serangga,” kata Tim Pollak, ahli florikultura luar ruangan di Chicago Botanic Garden, AS, sebagaimana dikutip IFL Science.
“Serangga mengira bunga itu makanan, terbang ke dalam, menyadari tidak ada yang bisa dimakan, dan terbang dengan membawa serbuk sari di kaki mereka. Proses ini menjamin berlangsungnya penyerbukan pada spesies tersebut. Setelah bunga mekar dan penyerbukan selesai, bunganya akan roboh.”