Cerita Astronaut Terdampar 100 Hari di Luar Angkasa, Seharusnya Cuma 8 Hari

16 September 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astronaut Barry 'Butch' Wilmore dan Sunita Williams Foto: Miguel J. Rodriguez Carrillo / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Astronaut Barry 'Butch' Wilmore dan Sunita Williams Foto: Miguel J. Rodriguez Carrillo / AFP
ADVERTISEMENT
Dua astronaut NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, seharusnya berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Stations/ISS) selama delapan hari. Karena masalah teknis, mereka terdampar di sana selama 100 hari, dan hingga kini belum bisa balik ke Bumi.
ADVERTISEMENT
Ini terdengar seperti promosi film sains-fiksi atau horor, tetapi itulah yang terjadi ketika kapsul pesawat luar angkasa Starliner milik Boeing diputuskan meninggalkankan kedua astronaut itu dari ISS dan berhasil mendarat di White Sands Space Harbor di New Mexico, Sabtu, 7 September 2024.
Karena keduanya adalah astronaut berpengalaman, maka situasi itu tidak seseram yang dibayangkan. Mereka menceritakan kondisi saat ini dalam sebuah konferensi pers langsung pada Jumat, 13 September 2024.
Williams (58 tahun) dan Wilmore (61 tahun) adalah astronaut veteran. Keduanya perwira angkatan laut dan mantan pilot. Williams telah menjadi astronaut NASA sejak 1998, dan Wilmore sejak 2000. Keduanya memiliki banyak pengalaman di luar angkasa.
Williams merupakan mantan pemegang rekor untuk jumlah spacewalk terbanyak yang dilakukan oleh seorang wanita (7 kali) dan waktu spacewalk terbanyak untuk seorang wanita (50 jam, 40 menit), dan pada tahun 2007, ia menjadi pelari maraton pertama yang dilakukan oleh seseorang di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2009, Wilmore mengemudikan Pesawat Ulang-alik Atlantis dalam misinya ke ISS, dan pada tahun 2014, ia menjadi bagian dari kru ISS yang menggunakan printer 3D untuk memproduksi alat --kunci pas-- di luar angkasa, pertama kalinya manusia memproduksi sesuatu di luar bumi.

Apa yang dikatakan para astronaut?

Dalam konferensi pers langsung pada hari Jumat, 13 September 2024, Williams mengatakan bahwa meskipun tahu misi mereka dijadwalkan hanya berlangsung selama delapan hari, mereka berdua telah "berlatih selama beberapa tahun" untuk itu. Mereka sepenuhnya memenuhi syarat untuk tetap berada di luar angkasa untuk jangka waktu yang lama, dan untuk membantu mengemudikan pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon yang akan membawa mereka pulang tahun depan, sekitar Februari 2025.
ADVERTISEMENT
"Di sini sangat damai," kata Williams, meski ia menambahkan bahwa mereka merindukan keluarga mereka di Bumi.
Para astronaut mengerjakan penelitian, pemeliharaan, dan analisis data selama masa tinggal yang panjang di ISS.
Wilmore, sebagai komandan, dan Williams, sebagai pilot, melakukan perjalanan ke ISS dengan kapsul selebar 4,5 meter buatan Boeing yang disebut Starliner.
Pesawat luar angkasa Boeing Starliner Foto: Shutterstock
Mereka meluncur dari Bumi ke angkasa pada 5 Juni 2024 dan berlabuh di ISS pada tanggal 6 Juni. NASA berharap Starliner akan memberikan pilihan pesawat baru untuk mengangkut kru ke dan dari ISS untuk misi penerbangan luar angkasa berawaknya.
Misi ISS Wilmore dan Williams seharusnya berlangsung hanya delapan hari, di mana mereka akan menguji berbagai aspek Starliner dan melihat bagaimana pesawat itu beroperasi dengan awak manusia di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Namun, karena berbagai komplikasi dengan Boeing Starliner, kedua astronaut itu masih berada di sana dan tidak akan kembali sebelum tahun 2025. NASA mengatakan, mereka tetap sibuk --bekerja dengan awak ISS Expedition 71 untuk melakukan berbagai aktivitas penelitian dan pemeliharaan.

Mengapa mereka terjebak di ISS?

Peluncuran Starliner ditunda pada bulan Mei karena masalah pada katup roket. Teknisi harus memperbaiki kebocoran helium. Itu semua merupakan berita buruk bagi Boeing, yang bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk, yang telah mengangkut astronaut ke ISS sejak 2020 dan melakukan lebih dari 20 perjalanan yang berhasil ke stasiun luar angkasa.
Starliner akhirnya diluncurkan, di atas roket Atlas V, pada tanggal 5 Juni. Atlas V kini dioperasikan oleh perusahaan gabungan antara Lockheed Martin dan Boeing, United Launch Alliance. Tetapi beberapa masalah muncul pada Starliner. NASA mengumumkan bahwa tiga kebocoran helium telah teridentifikasi, satu di antaranya telah diketahui sebelum penerbangan, dan dua lainnya baru terjadi. Selain kebocoran tersebut, kru harus memecahkan masalah pendorong kontrol yang rusak, meskipun pesawat itu berhasil berlabuh di ISS.
ADVERTISEMENT
SpaceX juga pernah mengalami kegagalan. Roket Falcon 9 meledak di landasan peluncuran pada tahun 2016. Pada bulan Juli, roket Falcon 9 mengalami kebocoran oksigen cair dan meluncurkan satelitnya di orbit yang salah, The New York Times melaporkan.
Pesawat ruang angkasa Boeing Starliner. Foto: NASA

Kapan dan bagaimana kedua astronaut ini pulang?

NASA melaporkan para astronaut tidak dalam bahaya apa pun.
"Tidak perlu terburu-buru untuk memulangkan kru," kata NASA dalam sebuah pernyataan bulan lalu. "Ini adalah pelajaran yang dipetik dari kecelakaan pesawat ulang-alik Columbia. Tim NASA dan Boeing kami sedang meneliti data dari pengujian dan analisis tambahan di luar angkasa dan di darat, menyediakan data bagi manajer misi untuk membuat keputusan terbaik dan teraman tentang bagaimana dan kapan memulangkan kru."
ADVERTISEMENT
NASA mengatakan pada 24 Agustus bahwa mereka telah memutuskan untuk mengembalikan Starliner ke Bumi tanpa awak, dan pesawat ruang angkasa itu mendarat dengan selamat di New Mexico pada 6 September.
Wilmore dan Williams akan dibawa pulang dengan wahana antariksa SpaceX Crew-9 Dragon awal tahun depan dan "akan melanjutkan pekerjaan mereka secara formal sebagai bagian dari kru Ekspedisi 71/72 hingga Februari 2025," kata NASA dalam sebuah pernyataan.
Misi tersebut akan diluncurkan dari Bumi ke ISS paling cepat pada tanggal 24 September. Empat anggota awak awalnya dijadwalkan berada di wahana saat peluncuran, tetapi dua orang kini akan tetap tinggal untuk memberi ruang bagi perjalanan pulang Wilmore dan Williams.