Cerita Peneliti LIPI Raih Penghargaan Hitachi Global Foundation Asia Innovation

8 November 2020 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ilmuwan di laboratorium. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ilmuwan di laboratorium. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil meraih penghargaan di The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2020. Setidaknya ada dua peneliti yang menyumbangkan dua penghargaan dari ajang bergengsi di kalangan penelitui tersebut.
ADVERTISEMENT
Dua penghargaan tersebut diraih oleh Dr. Ajeng Arum Sari, Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih dan Muhammad Hanafi, peneliti Pusat Penelitian Kimia. Sementara nominasi penghargaan yang diraih adalah Best Innovation Award dan Encouragement Award.
The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2020 adalah penghargaan yang diberikan kepada inovator atas pencapaian luar biasa dalam bidang penelitian serta pengembangan sains dan teknologi serta dampak sosialnya dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s).
Ajeng mengaku bangga dan yakin bahwa ini adalah satu cara agar hasil riset LIPI di bidang lingkungan dapat semakin mendunia sehingga lebih diakui. “Ini seperti momentum bagi saya bahwa LIPI bisa lebih banyak berbicara di bagian lingkungan,” ungkapnya.
Tidak semua peneliti atau ilmuwan dari seluruh Asia bisa mengikuti ajang ini. Hanya universitas dan institusi riset dari enam negara ASEAN terpilih yang bisa mengajukan aplikasi proposal untuk mengikuti ajang penghargaan ini.
ADVERTISEMENT
Ajeng bercerita soal proses seleksi yang dilaluinya. Ia mengatakan bahwa tantangan terberat saat itu adalah menyatukan berbagai penelitian menjadi satu skema riset lintas disiplin yang komprehensif serta mampu menjawab problematika lingkungan di Indonesia.
Peneliti LIPI Raih Penghargaan Hitachii Awards 2020 Foto: LIPI
“Saya optimis ini tuh bagus, karena kita dari lintas disiplin, tapi seperti bisa memecahkan masalah besar dari monitoring sampai teknologi yang termanfaatkan dan memiliki keuntungan bagi masyarakat,” kisahnya.
Tahapan seleksi berlangsung sejak April 2020 saat pengumuman penerimaan aplikasi proposal dibuka. Masa seleksi berlangsung Juli hingga Agustus 2020 dan menghasilkan beberapa kandidat terpilih untuk wawancara secara online pada 1 Oktober.
Seremoni penyerahan penghargaan sebenarnya sudah digelar pada Januari 2021 di Jepang. Namun, lantaran pandemi COVID-19 melanda dunia, pengumuman penghargaan dilakukan secara online.
ADVERTISEMENT
Ada delapan penelitian yang menjadi bagian dari Environment Team pemenang Best Innovation Award, yaitu Monitoring plastik Sungai Citarum oleh Muhammad Reza Cordoba, Daur ulang limbah plastik dan Pengembangan Bioplastik oleh Muhammad Ghozali dan Agus Haryono, Teknologi enzim untuk pengolahan air limbah oleh Ajeng Arum Sari dan Dede Heri Yuli Yanto, Lutor Nanobubble oleh Anto Tri Sugiarto, Teknologi pengolahan air limbah anaerobik dan Riset Composting Toilet dari Neni Sintawardani, serta  Floating Treatment Wetland oleh Cynthia Henny.
Peraih Best Innovation Award (2 orang) berhak mendapatkan 3.000.000 yen, Outstanding Innovation Award (10 orang) sebesar 1.000.000 yen dan Encouragement Award (10 orang) sebesar 500.000 yen.
Meskipun baru saja mendapat apresiasi internasional, Ajeng dan tim peneliti LIPI langsung bergegas cepat menetapkan target selanjutnya. Termasuk mengunjungi beberapa lokasi yang menjadi tempat pengembangan dan implementasi teknologi riset yang dijalankan seperti IPAL di Sumedang. 
ADVERTISEMENT
“Kita akan diskusi apa yang bisa kita explore,” tuturnya.