China Mau Bangun Stasiun Luar Angkasa Baru

2 Juni 2018 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun luar angkasa Tiangong-1. (Foto: The Aerospace Corporation)
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun luar angkasa Tiangong-1. (Foto: The Aerospace Corporation)
ADVERTISEMENT
China baru saja merilis rencananya untuk memiliki stasiun luar angkasa di orbit Bumi yang akan bisa dihuni manusia. Stasiun luar angkasa yang baru ini direncanakan terdiri dari tiga modul utama dan akan mulai beroperasi pada 2022.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya China juga sudah berupaya meluncurkan dua stasiun luar angkasa, yakni Tiangong-2 yang kini ada di orbit Bumi dan Tiangong-1 yang baru saja jatuh pada awal tahun ini.
Pembangunan bagian-bagian dari stasiun luar angkasa yang baru ini sudah mulai dilakukan. Dikutip dari Newsweek, ada kesamaan antara stasiun luar angkasa yang sedang dibangun China dengan stasiun luar angkasa internasional (international space station/ISS) yang kini dihuni oleh beberapa astronaut dan kosmonaut dari beberapa negara.
Seperti halnya ISS, stasiun luar angkasa yang sedang dibangun China ini nantinya akan mengorbit di ketinggian sekitar 420 kilometer di atas permukaan Bumi dan akan digunakan sebagai tempat penelitian dan percobaan yang terkait berbagai topik seperti evolusi, pengembangan, bagaimana sifat dan perilaku cairan di luar angkasa, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kesamaan antara stasiun luar angkasa yang sedang dibangun China dengan ISS ini mungkin bukan sebuah kebetulan. Sebab, sebelumnya AS pernah melarang negeri komunis itu untuk berpartisipasi dalam proyek ISS yang dijalankan oleh Badan Antariksa AS (NASA) bersama Badan Antariksa Eropa, Kanada, Rusia, dan Jepang.
Stasiun luar angkasa (ISS). (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun luar angkasa (ISS). (Foto: Pixabay)
Larangan tersebut berasal pada 2011, ketika Kongres AS memerintahkan NASA untuk memutuskan semua hubungan dengan pemerintah Beijing.
Shi Zhongjun, Duta Besar China untuk PBB, mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa stasiun luar angkasa China ini nantinya bisa digunakan oleh semua negara. "CSS (China Space Station/Stasiun luar angkasa China) bukan hanya milik Tiongkok, tetapi juga untuk dunia. Semua negara, terlepas dari ukuran dan tingkat perkembangannya, dapat berpartisipasi dalam kerja sama dengan kedudukan yang setara."
ADVERTISEMENT
Stasiun luar angkasa China ini mungkin nantinya bisa menggantikan peran ISS di dunia internasional dalam hal penelitian di luar angkasa. Sebab, meski ISS akan tetap mengorbit sampai setidaknya pada 2024 atau 2025 berkat anggaran dana dari NASA, Presiden AS Donald Trump telah berseru agar NASA tidak lagi menghabiskan uang sebanyak 3 hingga 4 miliar dolar AS per tahun untuk proyek ISS setelah tahun tersebut.
Logo NASA. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Logo NASA. (Foto: NASA)
Jika pemerintah Trump benar-benar jadi menghentikan pendanaan untuk ISS, maka mulai 2025 operasi stasiun luar angkasa itu nantinya akan diserahkan kepada pihak swasta.
Masa operasi ISS sendiri sebenarnya adalah sampai pada 2028. Jadi, dengan ada dan tidaknya investasi dari pihak swasta pada 2025 dan seterusnya, ISS tetap akan pensiun pada 2028.
ADVERTISEMENT
Pada titik tersebut, jika rencana stasiun luar angkasa China menjadi kenyataan, maka pada 2028 badan antariksa China bisa mengambil alih peran NASA dan menjadi pemimpin terdepan dunia di orbit rendah Bumi.