Detik-detik Hujan Es Batu Sebesar Telur Ayam dan Bola Golf Hantam Colorado

13 Mei 2023 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hujan es Foto: thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan es Foto: thinkstock
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu, rekaman video yang memperlihatkan hujan es sebesar telur dan bola golf di Colorado viral di media sosial Twitter. Hujan ekstrem ini disebabkan oleh badai petir yang melanda wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Badai petir yang parah dengan cepat menyebar melintas metro Denver utara saat kelembapan masuk ke Negara Bagian Centennial,” cuit ilmuwan atmosfer, Matthew Cappucci.
“Kali ini menjatuhkan hujan es seukuran telur ayam di timur laut Boulder dan meluas ke Longmont.”
Hujan es merupakan jenis presipitasi di mana potongan es padat jatuh ke Bumi, terbentuk di dalam awan badai. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Colorado adalah salah satu negara bagian yang paling sering dilanda badai es, bersama dengan Nebraska dan Wyoming. Di persimpangan antara ketiga negara bagian ini, rata-rata terjadi 7 hingga 9 hari hujan es per tahun.
Dalam sebuah posting-an di Twitter, ahli meteorologi Kody Wilson mengunggah gambar es seukuran bola golf yang turun dari langit. Sementara pengguna Twitter @K_ann_hamilton dan @u2videoqueen serta beberapa pengguna lain mengunggah video detik-detik hujan es menghujam tanam.
ADVERTISEMENT
Miklós Szakáll, rekan penelitian aerosol dan fisika awan di Johannes Gutenberg-Universität Mainz di Jerman, mengatakan bahwa badai es terbentuk di wilayah updraft awan badai yang sangat besar. Di dalam awan tersebut terdapat dinamika udara yang sangat kompleks, di sana adalah daerah di mana arus udara ke atas rendah, sedangkan di daerah lain arus udara ke atas tinggi.
Di daerah dengan aliran udara rendah, partikel es kecil dapat terakumulasi dan tumbuh relatif lambat melalui proses difusi dan “riming”. Setelah itu, partikel es akan masuk ke wilayah dengan arus udara tinggi dan terbawa ke ketinggian yang lebih tinggi dengan suhu yang lebih rendah.
“Pertumbuhan yang paling efektif adalah saat proses riming, yakni saat partikel es bertabrakan dengan tetesan cairan super dingin yang membeku di permukaannya. Proses pertumbuhan penting lainnya adalah yang disebut pertumbuhan difusi, yakni saat uap air mengembun dari udara ke partikel es,” ujar Szakáll sebagaimana dikutip Newsweek.
ADVERTISEMENT
Proses ini akan membuat partikel es kecil menjadi syukuran es batu. Jika batu es ini sangat besar, dia akan jatuh ke Bumi. Inilah yang terjadi di Colorado. Adapun batu es terbesar pernah jatuh di Vivian, South Dakota pada 23 Juni 2010, di mana ukuran es berdiameter 20 cm, dengan berat hampir 1 kilogram. Hujan es sebesar itu dapat menyebabkan kerusakan besar pada rumah dan kendaraan, bahkan menyebabkan kematian jika es menimpa manusia.
“Kerusakan tergantung pada ukuran batu es,” ujar Andreas F. Prein, ilmuwan proyek di National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado. “Hujan es dengan ukuran kecil bisa ngerusak tanaman, sementara hujan es berdiameter lebih dari 5 cm bisa menyebabkan kerusakan parah pada mobil dan beberapa bangunan. Hujan berukuran 10 cm atau lebih besar bisa merusak bangunan dan berakibat fatal.”
ADVERTISEMENT
Di masa depan, ada kemungkinan umat manusia akan lebih sering menyaksikan hujan es batu akibat perubahan iklim. Pertanyaan selanjutnya, apakah ukuran es yang jatuh ke Bumi akan jauh lebih besar karena perubahan iklim? Szakáll bilang, sangat mungkin terjadi.