Diego, Kura-kura Raksasa yang Selamatkan Spesiesnya dari Kepunahan

15 Januari 2020 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diego, kura-kura raksasa Espanola. Foto: flickr/jdegenhardt
zoom-in-whitePerbesar
Diego, kura-kura raksasa Espanola. Foto: flickr/jdegenhardt
ADVERTISEMENT
Diego, si kura-kura raksasa penyelamat spesiesnya, dikabarkan akan pulang ke rumah aslinya di Pulau Espanola, Republik Dominika, setelah hampir 80 tahun hidup di penangkaran.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari program konservasi, ia telah menjadi bapak dari ratusan kura-kura kecil dan berkontribusi meningkatkan populasi kura-kura raksasa Espanola yang terancam punah.
Ya, Diego adalah jenis kura-kura raksasa Espanola dengan nama Ilmiah Chelonoidis hoodensis. Delapan dekade yang lalu, Diego diambil dari Pulau Espanola oleh para peneliti dan dibawa ke Kebun Binatang San Diego di California, AS.
Pada 1960-an, sebuah program pemuliaan dibentuk untuk menyelamatkan spesies kura-kura Espanola dari jurang kepunahan. Pada tahun 1970, hanya tersisa sekitar 12 betina dan dua jantan yang hidup di Pulau Espanola. Mengingat jumlahnya yang sangat sedikit, mereka tampaknya kesulitan untuk berkembang biak di wilayah tersebut.
Beruntung, Diego adalah seekor jantan yang sangat produktif. Ia mampu menghasilkan bayi jauh lebih banyak dari pejantan lain. Tercatat, Diego berhasil memiliki sekitar 800 keturunan dan diyakini telah menjadi ayah dari 40 persen kura-kura di Espanola.
Kura-kura raksasa Espanola. Foto: wikidata.org
"Sekitar 1.800 kura-kura telah dikembalikan ke Espanola dan sekarang dengan reproduksi alami, kami memiliki sekitar 2.000 kura-kura," ujar Jorge Carrion, direktur layanan Taman Nasional Galapagos, kepada AFP.
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan bahwa mereka mampu tumbuh, mereka dapat bereproduksi, mereka mampu berkembang," sambungnya.
Seperti kebanyakan hewan lain, penurunan kura-kura Espanola di Kepulauan Galapagos tak lain karena ulah manusia. Dahulu, para perampok, pelaut, dan bajak laut yang ada di sana memakan segala sesuatu yang dirasa enak, termasuk kura-kura.
Kura-kura telah menjadi sumber makanan bagi mereka karena dianggap sebagai hewan yang bisa bertahan lama tanpa makan dan minum, sehingga bisa dibawa di kapal sebagai cadangan makanan.
Manusia juga membawa hewan-hewan lain ke pulau tersebut, seperti babi, kucing, dan spesies invasif macam tikus yang kerap mencuri telur kura-kura.
Galapagos memang telah banyak kehilangan hewan, salah satunya kura-kura Galapagos. Bahkan, pada 2012, kura-kura Pulau Pinta (Lonesome George) yang terakhir hidup dilaporkan mati di umurnya yang ke 102 tahun.
ADVERTISEMENT
Peran kura-kura raksasa di Kepulauan Galapagos ini dinilai sangat besar. Mereka memainkan peran penting dalam mengendalikan dan menyebarkan tanaman di pulau tersebut. Ini terjadi ketika mereka memakan dan menginjak tanaman hingga tanpa sengaja telah menyebarkan benih tanaman.
Kini, Diego telah menginjak usia 100 tahun. Ia akan dikirim kembali ke habitat aslinya di Pulau Espanola pada Maret mendatang. Diego akan menghabiskan sisa umurnya di sana, mengunyah makanan lezat bersama anak dan keturunannya.
“Dia memberi kontribusi besar pada garis keturunan yang kami kembalikan ke Espanola," kata Carrion, kepada AFP. "Ada perasaan bahagia untuk mengembalikan kura-kura itu ke kehidupan normalnya."