Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Diet Rendah Karbohidrat Bisa Perpendek Umur, Begini Cara Antisipasinya
21 Agustus 2018 11:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Diet karbo atau diet rendah karbohidrat cukup populer bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Namun sayangnya dalam riset terbaru, para peneliti menemukan hubungan antara diet rendah karbohidrat dengan masa hidup yang lebih pendek.
ADVERTISEMENT
Newsweek melaporkan riset ini telah dipublikasikan di jurnal The Lancet Public Health. Untuk melakukan riset ini peneliti mempelajari data dari 15 ribu lebih orang di Amerika Serikat. Hasilnya ditemukan bahwa mereka yang hidup lebih lama biasanya mengonsumsi 50 persen karbohidrat setiap kali makan.
Dalam riset ini, tim peneliti menghubungkan diet karbo dengan risiko kematian yang sedikit lebih tinggi.
"Aspek nutrisi antara diet karbohidrat dengan diet lemak sangat sering diperdebatkan di media sosial, namun demikian telah ada bukti yang mendukung manfaat kesehatan dari konsumsi karbohidrat yang lebih tinggi," kata Catherine Collins, ahli diet dari Badan Kesehatan Inggris.
"Variasi nutrisi yang didapat dari diet kaya karbohidrat tidak bisa sama dengan nutrisi yang didapat dari diet karbohidrat yang dibatasi," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Dalam riset ini para peneliti mempelajari para peserta selama 25 tahun. Mereka mempelajari faktor-faktor, seperti diet, usia, dan juga tingkat kematian mereka. Dari hasil analisis statistik ditemukan bahwa peserta yang setiap makan mengonsumsi 50 hingga 55 persen karbohidrat biasanya hidup lebih lama dibanding mereka yang konsumsi karbohidrat lebih banyak maupun lebih sedikit.
Mereka yang mengonsumsi karbohidrat lebih banyak dari 55 persen ditemukan memiliki harapan hidup satu tahun lebih rendah dibanding kelompok yang mengonsumsi 50 hingga 55 persen karbohidrat.
Adapun mereka yang mengonsumsi sedikit karbohidrat atau melakukan diet karbohidrat ekstra rendah, sekitar 30 hingga 40 persen konsumsi karbohidrat, memiliki harapan hidup 2,3 tahun lebih rendah dari kelompok tersebut. Lebih parah lagi, mereka yang mengonsumsi karbohidrat di bawah 30 persen memiliki harapan hidup sekitar empat tahun lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Cara antisipasi dan diet karbo yang benar
Peneliti menyarankan, mereka yang tetap ingin melakukan diet rendah karbohidrat, sebaiknya mengganti karbohidrat dengan lebih banyak mengonsumsi sayuran, bukan lemak dan protein dari hewan. Ditemukan bahwa mereka yang melakukan diet rendah karbohidrat tapi sering mengonsumsi sayuran memiliki risiko kematian yang lebih rendah.
"Pada data kami ditemukan bahwa mereka yang melakukan diet karbohidrat rendah berbasis hewani, yang banyak dilakukan di Amerika Utara dan Eropa, diasosiasikan dengan umur harapan hidup yang lebih rendah serta seharusnya dihindari," ujar pemimpin riset Sara B Seidelmann.
"Jadi jika seseorang memilih untuk melakukan diet rendah karbohidrat, mengganti karbohidrat dengan lemak serta protein dari tumbuhan mungkin bermanfaat bagi masa hidup yang lebih pandang," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Batasan riset
Riset ini sendiri masih memiliki batasan, yakni para peserta melaporkan sendiri jumlah asupan karbohidrat mereka. Selain itu riset ini hanya sekadar observasi, jadi para peneliti tidak bisa menemukan penyebab dan efeknya.
Namun demikian, peneliti dari University of Cambridge Nita Forouhi yang tidak terlibat riset, mengatakan bahwa riset ini memberikan pesan penting.
"Riset mengungkap pesan jelas bahwa asupan karbohidrat sekitar 50 hingga 55 persen dari total energi, lebih optimal bagi usia yang panjang, dibanding diet rendah karbohidrat," kata Forouhi.
Ia menambahkan pentingnya untuk memahami asal nutrisi yang kita konsumsi. Riset ini menunjukkan bahwa mengganti karbohidrat dengan lemak yang berasal dari tumbuhan, bukan hewan, mungkin bermanfaat bagi tubuh.
Disarankan oleh Ian Johnson, peneliti dari Quadram Institute Bioscience, karbohidrat pengganti yang dimaksud haruslah berasal dari tumbuhan yang kaya serat, bukan dari minuman atau makanan olahan.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan riset dijelaskan bahwa diet karbohidrat secara ekstrem tidak baik dan patut digaris bawahi bahwa diet seimbang yang mendapat setengah energinya dari karbohidrat adalah yang terbaik bagi kesehatan," kata Johnson.