Dokter Angkat 116 Paku Besi dari dalam Perut Seorang Pria di India

16 Mei 2019 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paku. Foto: cocoparisienne/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paku. Foto: cocoparisienne/Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang pria di negara bagian Rajasthan, India, nekat memakan 116 paku besi. Untungnya, dokter berhasil mengeluarkan semua paku yang masing-masing berukuran 6,5 sentimeter itu dari dalam perut pria tersebut. Hebatnya lagi, paku-paku itu bisa keluar tanpa melukai bagian dalam perutnya.
ADVERTISEMENT
Pria nekat itu bernama Bhola Shankar. Pada 13 Mei 2019 lalu, ia datang ke sebuah rumah sakit dengan keluhan ada rasa sakit di perutnya.
Hasil pemeriksaan sinar X mengungkap adanya 116 paku di dalam perut pria berusia 43 tahun itu. Para dokter mengeluarkan paku-paku itu dengan prosedur operasi di hari selanjutnya.
Shankar tidak menjelaskan kenapa ia memakan paku-paku itu. Para dokter juga tidak mengetahui berapa lama paku itu sudah berada di dalam perut Shankar.
Menurut laporan IFL Science, para dokter tidak menemukan adanya kerusakan jangka panjang pada perut Shankar. Pria itu diharapkan bisa pulih secepatnya.
Gangguan kesehatan mental dan kelainan pola makan
Ada dugaan kejadian ini berhubungan dengan bahaya gangguan kesehatan mental dan pola makan. Salah satu gangguan itu adalah Pica.
ADVERTISEMENT
Pica adalah nama yang diberikan bagi banyak kelainan pola makan yang membuat penderitanya menelan barang-barang tak bernutrisi, seperti tanah, rambut, kayu, dan logam. Sebutan itu juga diberikan bagi beberapa kondisi, termasuk di antaranya acuphagia. Acuphagia adalah kelainan pola makan yang membuat seseorang memakan benda tajam.
Orang yang menderita acuphagia punya risiko mengalami kerusakan di saluran pencernaannya. Ini bisa fatal akibatnya. Pengobatannya juga sulit dilakukan.
Ilustrasi paku. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Biasanya saat menangani kasus ini, para dokter melakukan pemeriksaan atas kekurangan zat besi di darah. Kekurangan zat besi bisa mendorong adanya keinginan untuk memakan logam atau metal.
Dalam banyak kasus, kondisi ini juga bisa didorong oleh aspek psikologi. Jika ini yang terjadi pada Shankar, maka perlu banyak terapi untuk menanganinya.
ADVERTISEMENT