Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selama ini kanker paru identik dengan perokok. Namun begitu, kanker paru sebenarnya juga bisa terjadi pada perokok pasif serta orang yang kerap terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya.
Selain itu, polusi udara ternyata juga turut memicu timbulnya penyakit kanker paru. Polusi udara, yang terdiri atas campuran partikel kompleks dan gas yang mengalami modifikasi secara kimia di atmosfer, jika dihirup manusia bisa menyebabkan gangguan pada paru-paru.
Sita Laksmi Andarini, dokter spesialis paru yang juga merupakan pengurus pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), menjelaskan bagaimana polusi udara berpotensi menyebabkan kanker paru. Sita menjelaskan polutan yang bersifat karsinogen mampu mengubah sel normal menjadi sel kanker.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, zat karsinogen tersebut, menurut penuturan Sita, berpotensi menimbulkan kanker secara langsung. Zat-zat karsinogen yang dimaksud misalnya adalah silika dan asbes.
“Kalau bahannya bersifat karsinogen, dia bisa mengubah sel normal menjadi sel kanker,” ujar Sita saat menjadi salah satu pembicara di acara Konferensi Pers yang diadakan PDPI dalam rangka memperingati Hari Kanker Paru Sedunia di Jakarta Timur, Rabu (31/7).
Sita memaparkan, sebenarnya sistem pernapasan manusia sangat rentan terhadap zat-zat kimia beracun, baik itu dalam bentuk gas maupun partikel padat yang halus. Namun untungnya, sistem pernapasan kita memiliki silia-silia yang berfungsi menyaring dan mengusir racun yang terkandung di dalam udara yang kita hirup.
Akan tetapi, zat kimia beracun dengan kadar tertentu di dalam polusi udara bisa merusak silia-silia tersebut. “Polusi masuk ke saluran napas dan merusak silia (yang berfungsi) untuk mengeluarkan racun. Dia dirusak oleh zat kimia kemudian masuk partikelnya (partikel karsinogen dari polusi udara) ke dalam paru,” jelas Sita.
ADVERTISEMENT
“Begitu masuk ke dalam sel (paru), (sel itu) tumbuhnya akan bertambah dan bentuknya (berubah) menjadi bentuk sel kanker,” ujar Sita lagi.
Penjelasan bahwa polusi udara bisa menyebabkan kanker paru ini tidak bisa lagi dianggap remeh terutama terutama oleh mereka yang tinggal di kota-kota dengan tingkat polusi udara tinggi, misalnya Jakarta. Hasil riset dari FKUI dan RSUP Persahabatan pada tahun 2012-2013 pernah menemukan, dari 300 pasien kanker paru di RSUP Persahabatan Jakarta, 12 orang atau 4 persennya terkait dengan risiko dari polusi udara.
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini