Dokter Temukan Cacing Parasit 12 Sentimeter Hidup di Otak Seorang Pria

7 November 2019 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacing parasit. Foto: Richy Schley (CC BY-SA 3.0)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacing parasit. Foto: Richy Schley (CC BY-SA 3.0)
ADVERTISEMENT
Seorang pria di China mengalami kejang-kejang disertai sejumlah simtom misterius selama bertahun-tahun. Ternyata, kondisinya itu akibat seekor cacing parasit yang bersarang di otaknya selama belasan tahun.
ADVERTISEMENT
Pria asal Guangzhou, China, itu mengaku mulai merasakan kebas di bagian kiri tubuhnya pada 2007 lalu. Tahun-tahun berikutnya, kondisi pria yang namanya dirahasiakan ini semakin parah. Ia mulai mengalami kejang-kejang dan bisa tiba-tiba pingsan. Bahkan, dokter yang menanganinya tidak bisa menemukan penyebab pasti dari sakit si pria.
Akhirnya, dokter berhasil menemukan penyebab sakit misterius si pria. Ini setelah mereka menemukan adanya cacing pita sepanjang 12 sentimeter bersarang di otak si pria. Menurut laporan Live Science, para dokter mendiagnosis pria ini menderita sparganosis, infeksi akibat larva cacing pita jenis Spirometra.
Sebenarnya, manusia jarang terinfeksi cacing pita jenis ini. Cacing parasit itu biasa hidup di saluran pencernaan anjing dan kucing. Adapun inang lain yang bisa menjadi tempat hidup cacing parasit ini adalah ikan, reptil, hewan amfibi, dan krustasea air tawar.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, manusia bisa terinfeksi cacing ini jika mereka meminum air yang telah terkontaminasi dengan parasit itu. Hal yang sama jug bisa terjadi jika seseorang memakan daging yang kurang matang dari sejumlah hewan, seperti katak atau ular. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cacing parasit ini bisa hidup hingga 20 tahun di tubuh manusia.
Ilustrasi otak dipenuh larva cacing pita. Foto: Nishanth Dev/ESIC Medical College and Hospital via The New England Journal of Medicine
CDC menjelaskan bahwa kejadian infeksi cacing ini banyak terjadi di negara-negara Asia Tenggara. Larva cacing pita Spirometra bisa berpindah-pindah ke setiap bagian tubuh manusia. Dia bisa berada di mata, saluran urin, paru-paru, perut, atau bahkan berada di pusat saraf. Infeksi otak akibat larva ini bisa menyebabkan sejumlah simtom, seperti merasa lemah, pusing, kejang-kejang, dan kebas.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus pria ini, dokter berhasil mengangkat cacing pita itu dari otaknya setelah melakukan operasi selama dua jam.
"Operasi ini sangat berisiko," ungkap Gu Youming, yang menangani kasus pria ini, dilansir Fox News. "Cacing parasit yang masih hidup itu terus bergerak di otaknya. Akibatnya, kami harus mengangkat cacing itu seutuhnya agar bagian yang tersisa tumbuh lagi," sambung dia.
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock