Dokter Temukan Puluhan Cacing Hidup di dalam Perut Bocah 4 Tahun

12 Juni 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sakit perut. Foto: Thinkstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit perut. Foto: Thinkstock.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang ini adalah kasus cacingan yang ekstrem. Dalam kasus ini tim dokter di Kamerun, Afrika, mengangkat sebuah bundelan cacing hidup dari dalam perut seorang bocah berusia empat tahun.
ADVERTISEMENT
Kejadian horor ini telah dilaporkan para peneliti di Journal of Medical Case Reports pada 24 Mei lalu. Bocah laki-laki yang namanya dirahasiakan itu mengeluh sakit perut selama tiga hari sebelum akhirnya ke rumah sakit. Ia juga mengalami muntah-muntah serta sembelit.
Ibu dari si bocah mengatakan bahwa selama enam bulan terakhir perut bocah itu semakin membengkak. Dalam ilmu medis, kondisi ini disebut sebagai distensi perut.
Hasil pemeriksaan menemukan bahwa usus kecil si bocah mengalami pelebaran karena dipenuhi oleh gumpalan cacing-cacing hidup. Selain itu, pasien juga mengalami malnutrisi, diduga akibat cacing-cacing tersebut mengambil nutrisi langsung dari usus si bocah.
Jenis cacing yang menginfeksi si bocah adalah Ascaris lumbricoides. Untuk menangani kasus ini, para dokter secara manual mengambil puluhan cacing itu dari luka bukaan di usus si bocah.
ADVERTISEMENT
Untungnya, si bocah bisa pulih dari operasi tanpa ada komplikasi lebih lanjut. Tujuh hari setelah operasi, si bocah sudah diperbolehkan pulang.
Seminggu kemudian bocah itu datang kembali untuk pemeriksaan setelah operasi. Hasilnya positif. Luka di ususnya mulai membaik dan buang air besarnya lancar.
Para dokter menemukan bahwa bocah ini tidak pernah diberikan obat cacing. Akhirnya, bocah itu dan keluarganya diberikan obat mebendazole untuk mengatasi parasit itu.
Menurut para dokter, orang-orang yang hidup di negara-negara risiko tinggi cacingan harus menggunakan obat anti parasit setidaknya satu kali dalam satu tahun.
Ascaris adalah cacing parasit paling umum di dunia. Ada sekitar 1,2 miliar orang di dunia yang diduga terinfeksi parasit ini, menurut laporan Newsweek.
Puluhan cacing parasit Ascaris lumbricoides yang berhasil diangkat dokter dari perut seorang bocah. Foto: Journal of Medical Cases.
Cacing ini biasanya menginfeksi tubuh anak berusia antara dua sampai 10 tahun. Telur-telur cacing tersebut bisa masuk ke tubuh melalui tanah yang terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Telur dari cacing ini bisa hidup dan menetas di usus seseorang dan menyebar melalui feses yang sampai kembali ke tanah. Contohnya, ketika seseorang buang air besar di luar atau ketika fesesnya digunakan sebagai pupuk.
Orang bisa terinfeksi cacing tersebut ketika mereka tidak sengaja menelan makanan, sayur atau buah, yang terkontaminasi telur cacing itu. Mereka juga bisa terinfeksi jika memegang tanah yang terkontaminasi dan memasukan tangannya ke dalam mulut.
Kebanyakan orang tidak akan merasakan simtom apapun. Tapi, jika seseorang terinfeksi parah dalam periode yang panjang, cacing ini bisa memicu komplikasi parah.
Menurut peneliti, cacing-cacing itu bisa memakan habis nutrisi dari usus halus manusia sehingga dapat menyebabkan malnutrisi dan penyumbatan usus. Anak-anak sebagai kelompok usia yang paling rentan bisa mengalami penghambatan pertumbuhan fisik dan kognitif akibat infeksi cacing parasit tersebut.
ADVERTISEMENT