Fenomena Langka, Laba-laba Kecil Bunuh Ular dengan Ukuran Tubuh Jauh Lebih Besar

28 Juni 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laba-laba Redback tengah memakan ular cokelat timur (Eastern Brown) Foto: Facebook/Robyn McLennan
zoom-in-whitePerbesar
Laba-laba Redback tengah memakan ular cokelat timur (Eastern Brown) Foto: Facebook/Robyn McLennan
ADVERTISEMENT
Singa berburu zebra sudah biasa. Ular berburu ayam, juga sudah biasa. Tapi, apa jadinya jika laba-laba kecil berburu seekor ular berukuran jauh lebih besar?
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini sebuah studi menemukan bahwa laba-laba beracun ternyata sering terlibat pertikaian dengan ular, dan tak jarang laba-laba keluar sebagai pemenang.
Para peneliti menemukan 319 catatan ihwal laba-laba yang membunuh dan memangsa ular, di mana 297 di antaranya merupakan peristiwa yang terjadi di alam liar. Sepertiga kasus berasal dari pengamatan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal, sementara sisanya ditemukan di situs berita dan media sosial.
"Semakin lama saya menangani masalah ini, semakin saya menyadari bahwa laba-laba tertentu mencapai prestasi luar biasa seperti itu," kata rekan penulis studi Martin Nyffeller, seorang ahli biologi konservasi di University of Base sebagaimana dikutip Science Alert.
Studi yang ditulis oleh Nyffeller bersama J.Whitfield Gibbons, herpetologist dari University of Georgia dan diterbitkan di Journal of Arachnology, lebih dari 30 spesies laba-laba terlibat berhasil berburu ular, di mana 11 spesies terjadi di penangkaran.
Laba-laba Redback tengah memakan ular cokelat timur (Eastern Brown) Foto: Facebook/Robyn McLennan

Laba-laba mematikan

Laba-laba janda adalah arachnida yang paling banyak terlibat pertikaian dengan ular, termasuk laba-laba janda hitam Latrodectus mactans, L. Hesperus, L. variolus, dan kerabat dekatnya yakni laba-laba kancing afrika (L. indistinctus).
ADVERTISEMENT
Laba-laba spesies ini berukuran kecil sekitar 1,1 centimeter. Mereka biasanya menargetkan ular kecil yang masih muda dengan korban terbesar berukuran sekitar 100 centimeter. Laba-laba janda punya racun yang mematikan, cukup untuk membunuh hewan dengan ukuran tubuh jauh lebih besar.
Sementara spesies laba-laba tarantula bertanggung jawab atas 10 persen pembunuhan ular. Berbeda dengan laba-laba janda yang membangun jaring, tarantula secara aktif diam di dalam tanah atau pohon ketika mereka menunggu mangsanya.
Laba-laba penenun bola besar juga ikut andil dalam 8,5 persen pembunuhan ular. Hebatnya, mereka juga kerap menyantap kelelawar dan burung. Laba-laba ini membuat jaring besar dengan pola melingkar dan sangat kuat. Begitu laba-laba penenun menangkap ular, mereka akan langsung menghisap isi perut si ular persis seperti serangga.
Ilustrasi tarantula Goliath birdeater (Theraphosa blondi). Foto: Bernard Dupont via Wikimedia Commons (CC BY-SA 2.0)
Peristiwa laba-laba kebanyakan terjadi di Amerika Serikat dan Australia, kendati laporan pertamanya datang dari Antartika. Ular yang paling umum mereka mangsa adalah keluarga colubrid, termasuk ular garter (Thamnophis cyrtopsis) dan ular tikus (Pantherophis guttatus).
ADVERTISEMENT
“Prevalensi mereka (menjadi korban laba-laba) menandakan bahwa keluar ular colubrid punya populasi paling melimpah di semua benua, kecuali Australia,” tulis Nyffeler dalam studinya.
Ular berukuran besar biasanya dibunuh oleh orb-weaver atau tarantula besar. Ketika laba-laba berhasil menangkap ular, butuh berhari-hari untuk menghabiskan makanannya. Kendati begitu, peneliti menyebut bahwa ular adalah mangsa langka bagi laba-laba karena mereka lebih suka berburu serangga.
Namun, beberapa spesies laba-laba seperti tarantula bisa jadi menjadikan ular sebagai santapan utamanya, Laba-laba punggung merah Australia (Latrodectus hasselti) juga terlihat memakan kadal dan ular dalam jumlah besar.