news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gadis 12 Tahun Ini Meninggal Akibat Kutu Pengisap Darah, Kok Bisa?

4 Oktober 2020 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kutu. Foto: Elizabeth Nicodemush via flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kutu. Foto: Elizabeth Nicodemush via flickr
ADVERTISEMENT
Seorang gadis berusia 12 tahun meninggal akibat dampak dari lingkungan rumah yang kotor dan tidak terawat. Ia meninggal karena ia tidak pernah sadar dirinya digerogoti kutu yang menghisap darah selama tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Gadis itu bernama Kaitlyn Yozviak. Ia meninggal pada tanggal 26 Agustus karena anemia yang disebabkan oleh gigitan kutu di kepalanya. Kutu-kutu tersebut menggerogoti kepalanya hingga membuat kadar zat besi dalam darah menurun drastis.
Akibatnya, Kaitlyn mengalami serangan jantung seketika. Diketahui, ia tinggal di sebuah rumah yang kotor di Ivey, Georgia, Amerika Serikat. Kamarnya dipenuhi dengan tikus dengan kasur yang dipenuhi boneka dan perabotan yang rusak karena hama.
Detik-detik sebelum Kaitlyn meninggal dunia, ibunya menelepon 911 dan mengatakan bahwa anaknya tidak bergerak. Kaitlyn akhirnya meninggal saat tiba di rumah sakit.
Orang tua Kaitlyn, Mary Katherine 'Katie' Horton (37), dan Joey Yozviak (38) mengatakan bahwa si anak belum mandi selama setengah minggu. Gara-gara hal ini, kedua orang tua Kaitlyn harus menghadapi tuduhan pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Hakim Pengadilan Tinggi Wilkinson County Brenda Trammell menyetujui tuduhan pembunuhan tingkat dua terhadap orang tua Kaitlyn. Pasangan itu juga dituduh melakukan kekejaman terhadap anak tingkat dua.
Kutu Kasur Foto: Shutterstock
Tim investigasi Georgia mengatakan bahwa Kaitlyn menderita sakit fisik yang berlebihan karena kelalaian medis. 
Anggota Khusus Investigasi, Ryan Hilton, bersaksi pada saat kematiannya, Kaitlyn mengalami infestasi kutu parah yang pernah ditemui oleh tim penyidik. Mereka memperkirakan hal tersebut sudah terjadi terus-menerus selama setidaknya tiga tahun.
Tim penyelidik tidak menerima laporan soal keluarga tersebut hingga tahun 2018 ketika mereka menemukan dokumen soal rumah yang dipenuhi serangga dan kucing yang sangat banyak. Mereka menilai keadaan rumah itu sangat berbahaya untuk dihuni.
Kedua saudara laki-laki Kaitlyn dilaporkan dipindahkan dari rumah tersebut, sementara Kaitlyn sempat tinggal dengan bibinya dan kembali ke rumah orang tuanya enam hari kemudian. Tidak terdengar apapun dari keluarga tersebut, hingga akhirnya muncul laporan Kaitlyn meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara berdasarkan laporan tetangga, Kaitlyn tidak pernah tampak bermain-main selama satu atau dua bulan. Biasanya, dia suka bermain sepeda dan mampir untuk makan. Ada indikasi bahwa kedua orang tua Kaitlyn bersikap kasar kepadanya.
“Gadis kecil itu berhenti dan berkata, ‘jangan mendekat, ibu akan memukuli saya,” cerita Solomon London, tetangga sekitar.
Pihak berwenang meyakini bahwa nyawa Kaitlyn bisa diselamatkan oleh guru-guru di sekolahnya, kalau saja tidak ada pandemi. Pada tahun 2008, ada laporan bahwa saat Kaitlyn lahir, kedua orang tuanya sudah berniat untuk menyerahkannya untuk adopsi.
"Dia gadis yang sangat manis dan manis," kata guru Sekolah Menengah Clifton Ridge Lelin Holt kepada WMAZ. "Selalu hormat, saya sama sekali tidak pernah menerima masalah darinya."
ADVERTISEMENT