Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cerita ini berawal ketika Dana Smith, (37) memutuskan untuk menindik lubang hidung kirinya pada November 2020. Selang sebulan setelah melakukan penindikan, ia mengalami mual, sakit perut, hingga kehilangan nafsu makan.
Awalnya ia menolak untuk ke rumah sakit karena parno tertular COVID-19. Namun, ia merasa tak punya pilihan lain selain ke dokter saat mulai merasakan sakit perut.
“Di titik ini saya merasa tidak punya pilihan lain,” kata Dana.
Setelah melalui proses pemeriksaan, ia menemukan bahwa ternyata livernya sudah mulai rusak. Ia didiagnosis mengalami kerusakan hati yang sangat langka.
Tim medis pun langsung melakukan induksi untuk membuatnya koma, sesampainya Dana di Rumah Sakit North Shore University, di Long Island Jewish. Setelah bangun dari koma, Dana baru mengetahui bahwa dia telah melakukan transplantasi hati.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya mengira saya baru saja terserang virus perut atau hanya sesuatu dengan perut saya," kata Smith. "Saya tidak pernah menyangka liver saya rusak dan ada kemungkinan saya tidak berada di sini hari ini."
Mulanya, dokternya tidak tahu apa yang menyebabkan infeksi ini. Tetapi setelah dokter melihat tindik kecil di hidung Dana, mereka menyadari bahwa infeksi ini adalah hepatitis B.
Hepatitis B sendiri adalah satu virus yang dapat menyebabkan gagal hati fulminan.
"Gagal hati fulminan adalah ketika Anda benar-benar sehat, kemudian Anda tertular virus dan dalam dua bulan Anda jatuh koma," kata Lewis Teperman, direktur transplantasi organ di Northwell Health New York, tempat Dana berobat.
Gagal hati fulminan dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk pembengkakan di sekitar otak yang juga dialami oleh Dana. Meskipun terkadang gagal hati dapat diatasi dengan pengobatan, namun kadang juga dibutuhkan transplantasi hati.
ADVERTISEMENT
Hepatitis B juga adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki tindik di badan memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.