Gelombang Panas India Picu Kebakaran Tempat Pembuangan Sampah

4 Mei 2022 19:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelombang panas di India. Foto: Ajay Verma via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gelombang panas di India. Foto: Ajay Verma via Reuters
ADVERTISEMENT
Sedikitnya terjadi dua kebakaran hebat yang melanda fasilitas pembuangan sampah di kota Delhi, India, dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Pada 28 Maret lalu, telah terjadi kebakaran di tempat pembuangan sampah Ghazipur. Di akhir bulan ini, kasus kebakaran tempat pembuangan sampah kembali terjadi, tepatnya di Bhalswa.
Kedua kebakaran tersebut masih belum diketahui sebabnya. Namun beberapa ahli bahkan pemerintah India menduga gelombang panas sejak Maret lalu, sebagai biang keladi kebakaran di kedua tempat itu.
Pengumpul sampah mencari bahan daur ulang saat asap mengepul dari kebakaran di tempat pembuangan sampah Bhalswa di New Delhi, India. Foto: Adnan Abidi/REUTERS
Diketahui tempat pembuangan sampah (TPS) Ghazipur menampung 1.200 ton sampah setiap harinya. Angka fantastis itu membuat gunungan sampah di TPS Ghazipur mencapai 65 meter sejak beroperasi pada 1984. Para ahli juga memprediksikan adanya kenaikan tinggi gunungan sampah sebesar 10 meter setiap tahun.
Sementara TPS Bhalswa yang telah beroperasi sejak 1994, mampu menampung 2.300 ton sampah harian dari wilayah Delhi. Luas TPS Bhalswa saat ini pun sudah setara dengan 50 lapangan bola dengan ketinggian setara 17 lantai.
Seorang pemulung, mencari bahan daur ulang saat asap mengepul dari kebakaran di tempat pembuangan sampah Bhalswa di New Delhi, India. Foto: Adnan Abidi/REUTERS
Sistem pembuangan sampah yang buruk dan terbuka tersebut memudahkan penguraian sampah organik lebih cepat saat terpapar panas. Sampah organik yang membusuk kemudian menghasilkan gas metana yang bersifat mudah terbakar.
ADVERTISEMENT
Akibat kebakaran fasilitas pembuangan sampah itu, pemerintah menghentikan aktivitas belajar mengajar di beberapa sekolah terdampak ditutup pada Selasa lalu (26/4).
Seorang pria berjalan di tengah asap yang mengepul dari sampah yang terbakar menyusul kebakaran TPA Bhalswa di New Delhi, India Foto: Adnan Abidi/REUTERS
Selain itu, asap kebakaran juga memicu peningkatan cemaran udara di wilayah New Delhi yang tersohor sebagai kota paling tercemar di dunia. Bahkan pada Rabu lalu (27/4), sehari setelah tragedi kebakaran itu. Asap tebal dilaporkan masih menyelimuti wilayah New Delhi.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, memberikan peringatan gelombang panas yang melanda sebagian besar negara bagian.
Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: SANJAY KANOJIA / AFP
Para ahli dari Departemen Metereologi India menyebutkan lebih dari satu miliar penduduk di India berisiko terdampak adanya gelombang panas. Sejak 122 tahun lalu, India berhasil mencatatkan rekor suhu terpanas di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Di New Delhi, ibu kota India, suhu telah tercatat lebih dari 40 derajat Celsius. Bahkan otoritas setempat memprediksikan suhu panas akan mencapai 44 derajat Celsius hingga akhir minggu ini.
Gelombang panas di India diprediksi akan terjadi hingga bulan Juni nanti. Suhu pun akan terus mengalami peningkatan hingga puncak musim panas tiba.