Hal yang Harus Dilakukan setelah Divaksin COVID-19

30 April 2021 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
Demi menekan penyebaran virus corona, pemerintah menargetkan 181,5 juta masyarakat Indonesia mendapatkan vaksin. Sejak dimulai pada 13 Januari 2021 lalu, sebanyak 12,1 juta orang telah mendapatkan vaksinasi pertama dan 7,3 juta orang telah mendapatkan vaksinasi kedua.
Secara singkat, ketika sebagian besar masyarakat sudah divaksin, sebuah kekebalan kelompok —atau yang dikenal dengan herd immunity— akan terbentuk. Kekebalan kelompok inilah yang dapat menjaga orang-orang yang tidak bisa divaksin agar mereka juga terhindar dari virus penyakit. Dengan begitu, derajat penularan berkurang dan risiko kematian akibat terinfeksi virus bisa ditekan dengan maksimal.
Namun, bukan berarti tubuh jadi kebal terhadap virus setelah divaksin. Masih ada risiko tertular maupun infeksi berulang meski kita sudah mendapatkan vaksin.
Lantas, apa yang harus kita lakukan?
Para ahli sepakat, masyarakat tetap wajib menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga daya tahan tubuh.
Ilustrasi beraktivitas di tengah pandemi. Foto: Shutterstock
Apalagi sebagian dari kita sedang menjalankan ibadah puasa. Puasa di tengah pandemi tentu menghadirkan tantangan tersendiri. Selain menahan lapar dan haus selama 13 jam lebih, tubuh juga harus tetap fit agar tidak mudah terserang penyakit.

Kiat menjaga daya tahan tubuh selama Ramadhan

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Seperti mengonsumsi asupan gizi seimbang dan mencukupi kebutuhan air saat sahur dan berbuka, mengurangi konsumsi gula, tidur yang cukup, dan mengonsumsi suplemen bila diperlukan.
Kandungan Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Vitamin D dan Zinc pada suplemen merupakan beberapa nutrisi yang menjadi standar suplemen untuk COVID-19. Namun, pastikan suplemen yang dipilih dapat terserap dengan baik sehingga bisa bekerja secara optimal dalam tubuh.
Tak perlu bingung, kini telah hadir C2FIT dengan kandungan Zinc, Vitamin C, dan Vitamin B Kompleks. Mengandung komponen antioksidan, Vitamin C dapat menangkal radikal bebas dan merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh. Sementara itu, Vitamin B Kompleks berperan penting pada metabolisme tubuh dan sistem saraf.
Suplemen C2FIT.
Sebagai mineral, Zinc dapat membantu meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak serta bermanfaat untuk imunitas tubuh. Tak hanya itu, kombinasi Vitamin C dengan Zinc juga dapat mempercepat proses penyembuhan flu, menurut penelitian yang dilansir The Journal of International Medical Research.
C2FIT dilengkapi dengan teknologi slow release, sehingga nutrisi yang terkandung dalam suplemen dapat terserap optimal dan bisa melindungi tubuh hingga 24 jam. Suplemen ini juga telah mengantongi izin BPOM dan aman di lambung. Dengan begitu, C2FIT aman dikonsumsi saat berpuasa.
Di tengah padatnya aktivitas selama pandemi, pastikan Anda juga selalu menjaga kebersihan tubuh saat di luar rumah. WHO menyebut, virus corona dapat menular lewat droplet yang tersebar lewat udara maupun menempel pada permukaan benda.
Untuk mencegah perpindahan virus tersebut, Anda dapat menggunakan antiseptik atau disinfektan yang sudah memenuhi standar WHO. Dalam sebuah dokumen berjudul WHO Interim Guidance – Laboratory Biosafety Guidance related to Coronavirus Disease (COVID-19), disebutkan bahwa senyawa Phenol terbukti mampu membunuh virus corona.
Disinfektan SEPTIAIR.
Kandungan tersebut bisa Anda dapatkan pada produk SEPTIAIR yang mengandung senyawa Phenol (4-Chloro-3,5-dimethylphenol) yang digunakan untuk mensterilkan udara maupun benda-benda yang sering disentuh bahkan aman jika terkena kulit. Tak hanya itu, SEPTIAIR juga tidak mengandung alkohol sehingga aman disemprotkan pada peralatan salat dan tidak memiliki risiko terbakar.
Selain komposisi produknya yang sudah memenuhi rekomendasi WHO, keamanan SEPTIAIR juga terjamin karena sudah mendapat izin edar resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Disinfektan SEPTIAIR dan suplemen C2FIT.
Produk C2FIT dan SEPTIAIR sudah bisa Anda dapatkan di apotik, supermarket, maupun e-commerce favorit. Mulai sekarang, yuk lindungi diri dan keluarga dari dalam dengan C2FIT dan sedia SEPTIAIR untuk menjaga kebersihan di mana pun Anda berada.