Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fenomena Apogee ini diprediksi akan terjadi pada pukul 12.09 WIB, 15.09 WITA atau 14.09 WIT, Kamis (18/3). Meski begitu, fenomena alam ini baru bisa disaksikan ketika tersebut sekitar 09.30 waktu setempat dari arah timur ke timur laut. Berkumulasi di arah utara sekitar pukul 15.30 dan kemudian terbenam di arah barat hingga barat laut sekitar pukul 21.30 waktu setempat.
"Karena orbit bulan berbentuk lonjong, posisi bulan ada kalanya terdekat dengan Bumi (perigee) dan ada kalanya terjauh (apogee). Itu terjadi setiap bulan," kata Kepala LAPAN , Thomas Djamaluddin, dalam situs resmi LAPAN, Kamis (18/3).
Ia menambahkan bahwa Apogee terjadi secara alami dan tidak ada dampak signifikan terhadap Bumi. Adapun dalam fenomena Apogee kali ini, Bulan diperkirakan berjarak 405.283 kilometer dari Bumi (geosentrik) ketika Apogee bulan berada di sekitar Aries dengan iluminasi 19,9 persen.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Perigee. Perigee digunakan untuk menyebutkan kondisi Bulan berada pada titik terdekat terhadap Bumi. Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang berbentuk elips dengan bumi yang letaknya di salah satu titik fokus orbit tersebut.
Periage Bulan terjadi dua kali di bulan Maret, yakni 2 maret pada pukul 12.26 WIB, sedangkan perigee Bulan kedua terjadi pada 30 Maret. Perigee Bulan pada awal Maret terjadi selama dua hari, yaitu 1 Maret pada pukul 20.15 waktu setempat, dan esok harinya terjadi pada pukul 02.10 dini hari. Pada 2 Maret, perigee terjadi pada pukul 21.00 waktu setempat yang bisa disaksikan dari arah timur.