Hari Ini Cuaca Jakarta Terasa Sangat Panas, Apa Penyebabnya?

30 Agustus 2019 14:47 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jakarta panas. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jakarta panas. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini, Jumat (30/8), sejumlah netizen di Indonesia mengeluh soal cuaca Jakarta yang menurut mereka terasa sangat panas. “Panas Jakarta hari ini gak punya adab,” rutuk seorang warganet. “Panas Jakarta ga manusiawi,” keluh warganet lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil pemantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini memang cukup panas dan terik. Besar suhu terukur antara tanggal 28-29 Agustus 2019 di Stasiun Maritim Tanjung Priok adalah antara 32,8-33,6 derajat Celsius, di Stasiun Meteorologi Kemayoran 33,25-33,6 derajat Celsius, di Stasiun Meteorologi Cengkareng 32,0-32,3 derajat Celsius dengan kondisi cuaca umumnya cerah-berawan pada siang hari, dengan konsentrasi hujan terjadi di wilayah selatan Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan sekitarnya.
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan suhu di Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini terasa sangat panas dan terik.
ADVERTISEMENT
“Kondisi suhu yang cukup panas tersebut dirasakan pada siang hari di mana umumnya cuaca dalam kondisi cerah, dalam artian sangat sedikit bahkan tidak ada tutupan awan, pada siang hari di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga sinar matahari menjadi terasa cukup terik pada siang hari,” jelas Miming saat dihubungi kumparanSAINS, Jumat (30/8).
Dalam skala yang lebih luas, menurut Miming, kondisi cuaca cerah dan rendahnya tutupan awan di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya tersebut dipengaruhi secara tidak langsung oleh adanya fenomena cuaca dalam skala regional.
“Saat ini kondisi kelembapan udara di atmosfer wilayah Jawa cukup kering yang menyebabkan pertumbuhan awan cukup sulit terjadi, sehingga umumnya kondisi cuaca pada siang hari akan cerah yang mengakibatkan sinar matahari dapat terasa lebih terik dirasakan,” papar Miming.
Panas Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kondisi kelembapan atmosfer yang kering ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh adanya aktivitas Siklon Tropis Podul yang saat ini terbentuk di wilayah daratan Laos. Aktivitas siklon di Belahan Bumi Utara ini secara tidak langsung dapat menarik massa udara terpusat ke wilayah utara, sehingga massa udara kering dapat terjadi di wilayah selatan ekuator dan dapat cukup meluas di wilayah Jawa dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Aktivitas siklon ini menyebabkan kondisi kelembapan udara di Jakarta dan sekitarnya menjadi kering dan pertumbuhan awan cenderung akan terhambat, sehingga cuaca di Jakarta secara umum menjadi cerah dan terik terutama pada siang hari.
“Apabila melihat kondisi penyebab seperti yang dijelaskan sebelumnya, maka dapat diprediksikan bahwa kondisi panas di wilayah Jakarta dan sekitarnya masih dapat terjadi dalam periode 3-4 hari ke depan,” kata Miming.
Oleh karena itu, Miming mengimbau masyarakat yang beraktivitas di wilayah Jakarta dan sekitarnya agar lebih menjaga kesehatan tubuhnya dari bahaya terik matahari. Menurutnya, salah satu kondisi yang rentan terjadi dalam kondisi seperti ini adalah dehidrasi.
“BMKG menghimbau kepada masyarakat ketika akan beraktivitas di luar ruangan untuk lebih memperhatikan perlindungan diri dari panas terik matahari terutama di siang hari. Konsumsi minum air putih harus lebih intens guna menjaga tubuh supaya tidak dehidrasi.”
ADVERTISEMENT