Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Ilmuwan Bikin Resep Olahan Masakan dari Ulat, Rasanya Kayak Daging
28 Agustus 2022 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit![Ilustrasi mealworms atau ulat larva kumbang kuning. Foto: Jiri Hera/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gbchmfc4hrm4k2c0zfqhhne8.png)
ADVERTISEMENT
Mealworms atau ulat larva kumbang kuning-cokelat yang biasanya dijadikan pakan burung, ikan, dan reptil ternyata punya manfaat tersembunyi. Selain baik untuk hewan, ulat ini juga punya protein tinggi dan bisa jadi alternatif pengganti daging buat manusia.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, rasa ulat enggak selezat kambing guling atau sate sapi. Jadi, banyak orang yang enggak suka. Kata orang yang sudah mencoba, larva punya rasa sedikit pedas dan dominan hambar. Terus, bagaimana dong? Nah, jangan khawatir, karena baru-baru ini para ilmuwan dari Wonkwang University Korea Selatan berhasil menciptakan resep baru supaya ulat punya rasa lebih lezat.
Pakai bumbu ala-ala Korea, makhluk kecil ini bisa dimasak dengan bumbu racik tertentu sehingga rasanya bisa mirip seperti daging. Mereka mempresentasikan temuannya ini pada pertemuan musim gugur American Chemical Society.
Jadi begini, ide membuat resep olahan serangga ini muncul karena menurut peneliti menciptakan masakan baru adalah hal yang penting. Ini karena pasar pangan global terus berkembang tapi sumber daya pangan alami semakin menipis.
ADVERTISEMENT
Makan serangga sebenarnya bukanlah hal yang baru. Banyak budaya di dunia yang masyarakatnya memakan hewan ini, bahkan dibikin olahan dan dijual kaki lima, termasuk di Indonesia.
Pada 2013, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) bahkan menyarankan serangga untuk dipertimbangkan sebagai sumber makanan masa depan sehingga kebutuhan konsumen global bisa terpenuhi. Faktanya, di Korea Selatan sendiri sudah ada 10 serangga yang diakui sebagai bahan makanan. Pada 2014, ulat tepung ditambahkan dalam daftar makanan. Pada 2021, mealworm juga disetujui untuk dikonsumsi oleh UE.
Serangga diketahui memiliki banyak manfaat. Pertama mereka lebih mudah diolah dan ramah lingkungan daripada hewan ternak. Ternak serangga cuma butuh sedikit lahan, air, dan pakan ketimbang hewan ternak pada umumnya. Serangga juga sangat bergizi.
ADVERTISEMENT
“Baru-baru ini, memakan serangga menjadi menarik karena meningkatnya biaya protein hewani, serta masalah lingkungan yang terkait,” kata Dr In Hee Cho, peneliti utama proyek tersebut dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science.
Balik lagi, masalahnya penampilan fisik serangga yang kurang mengenakan serta rasanya yang cukup aneh membuat banyak orang enggan mengonsumsinya.
Olahan larva ala ilmuwan
Untuk mengatasi masalah ini, ilmuwan akhirnya melakukan penelitian cara mengolah makanan ulat supaya bisa lebih menggugah selera. Mereka menjajal profil rasa dengan melihat komposisi volatil dari ulat tepung sepanjang siklus hidupnya. Dari sini mereka menemukan bahwa, setiap siklus hidup ulat mengandung hidrokarbon yang mudah menguap dan menghasilkan aroma tertentu. Misalnya, larva mentah menghasilkan aroma seperti jagung manis, udang, dan aroma tanah basah.
ADVERTISEMENT
Aroma kemudian dianalisis selama metode memasak. Larva panggang dan goreng memiliki lebih banyak aroma seperti udang dan minyak goreng, sedangkan larva kukus punya aroma seperti jagung manis.
Yang paling menarik, ketika peneliti menambahkan bumbu masak tambahan pada larva seperti bawang putih, asam amino, bubuk jamur, bubuk bawang merah, dan gula, rasanya justru luar biasa, tercipta seperti rasa daging nan gurih.
Ini adalah yang pertama kalinya mealworm diteliti untuk dijadikan makanan lezat. Peneliti berharap temuan mereka dapat mendorong lebih banyak konsumen menyukai masakan berbasis serangga. Kalau di Indonesia, ulat begini bisa dijadikan olahan rendang enggak ya? Tertarik buat makan?