Ilmuwan Coba Hitung Jumlah Materi Gelap Misterius di Alam Semesta

3 Oktober 2020 16:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilmuwan menangkap momen-momen terakhir NGC 6302 atau Nebula Kupu-Kupu, bintang yang akan segera mati di luar angkasa. Foto: NASA/ESA/J. Kastner
zoom-in-whitePerbesar
Ilmuwan menangkap momen-momen terakhir NGC 6302 atau Nebula Kupu-Kupu, bintang yang akan segera mati di luar angkasa. Foto: NASA/ESA/J. Kastner
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan berhasil menghitung jumlah materi yang ada di alam semesta. Penelitian ini diklaim sebagai yang paling akurat dari kalkulasi-kalkulasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti dari University of California mengukur massa materi yang dapat kita sentuh dan rasakan, serta materi gelap (dark matter) yang ada di 1.800 klaster galaksi. Hasil perhitungan ini kemudian dipublikasikan di The Astrophysical Journal pada 25 September 2020.
Hasilnya, peneliti mengungkap bahwa alam semesta terdiri dari 31,5 persen materi. Sementara sisanya diisi oleh materi gelap yang tidak dapat dirasakan manusia. Seluruh pengukuran ini memiliki margin kesalahan hanya 1,3 persen saja.
Galaksi NGC 5468 yang berhasil ditangkap Teleskop Hubble. Foto: ESA/Hubble & NASA
Hasil ini sebenarnya cukup mendekati kalkulasi yang pernah dilakukan sebelumnya. Namun, penelitian kali ini menggunakan metode baru yang membuatnya menjadi lebih akurat.
“Keuntungan besar dari penggunaan teknik (pengukuran) kamu adalah tim kami mampu menentukan massa dari setiap individu klaster dibandingkan harus menggunakan metode statistik yang tidak langsung,” ujar salah satu peneliti, Anatoly Klypin.
ADVERTISEMENT
Untuk memberi konteks, ilmuwan memberikan gambaran tentang seberapa sedikit sebenarnya materi yang ada di alam semesta.
Menurut para ilmuwan, jika setiap atom di alam semesta dipisahkan dengan jarak yang sama di antaranya, maka hanya akan ada 6 buah atom pada sebuah kubus dengan volume satu meter kubik.
"Kami mengetahui bahwa 80 persen materi sebenarnya adalah materi gelap (dark matter),” ujar ilmuwan fisika dari University of California, Mohamed Abdullah. "Sebagian besar materi terdiri bukan dari atom hydrogen namun jenis materi yang ahli kosmologi belum memahami,” lanjutnya pada rilis resmi universitas tempatnya bekerja.
Banyak hal belum terungkap di semesta. Foto: Thinkstock
Materi gelap atau dark matter adalah materi yang selalu membingungkan para ilmuwan. Materi ini sangat unik karena tidak memancarkan atau memantulkan cahaya sebagaimana materi pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Karena keunikannya ini, manusia tidak bisa melihat materi gelap secara langsung. Hal ini membuat ilmuwan kesulitan dalam meneliti materi gelap.
Padahal, sebagaimana dibuktikan pada riset ini, materi gelap mendominasi isi alam semesta. Beberapa ilmuwan yakin bahwa materi gelap bertanggung jawab atas banyak kejadian atau pergerakan kosmik yang belum dipahami manusia.
(EDR)